Kategori:

• Kecamatan di Aceh
• Kecamatan di Kota Banda Aceh
• Kuta Raja, Banda Aceh

Libur dan cuti bersama Idul Fitri 1438 masih digunakan masyarakat untuk menikmati sejumlah objek wisata. Di Banda Aceh, objek wisata populer masih menjadi pilihan utama.

Satu di antaranya adalah situs Kapal PLTD Apung. Lokasi wisata yang berada di Desa Punge Jurong ini memang cukup mudah diakses. Mereka yang datang ke sini ingin melihat langsung bangkai tongkang yang terseret sekitar lima kilometer dari Laut Ulee Lheue.

“Katanya, masih banyak mayat korban tsunami yang terkubur di bawah bangkai kapal ini,” kata Rusman, warga Bireuen, Kamis, 29 Juni 2017.

Rusman dan keluarga memutuskan untuk datang ke Banda Aceh pada liburan lebaran kali ini. Mereka datang sejak kemarin dan menghabiskan waktu untuk menikmati kuliner dan berwisata ke tempat-tempat yang ramai dikunjungi.

“Anak-anak juga baru sekolah nanti, tanggal 10 (Agustus). Mumpung belum ramai, lebih baik jalan-jalan ke Banda Aceh,” kata Rusman.

Sama seperti wisatawan pada umumnya, Rusman menghabiskan waktu berkeliling situs tsunami ini dan mengabadikan beberapa peristiwa dalam jepretan kamera di telepon cerdas.

Lokasi ini dibuka sejak pukul 10.00 WIB sampai azan zuhur berkumandang. Dan dibuka kembali setelah salat berjamaah usai hingga pukul 17.00 WIB.

Sepelemparan batu dari situs kapal apung ini, terdapat lokasi wisata yang tak kalah menarik: Museum Tsunami. Bangunan ini dirancang oleh Ridwal Kamil, Wali Kota Bandung. Desain yang unik serta jejak sejarah tsunami 2004 yang tercatat di dalamnya adalah daya tarik bagi pengunjung.

Di museum ini terdapat sejumlah puing kendaraan yang tergulung ombak besar itu. Dinding museum dihiasi dengan air yang mengalir tipis. Sayup-sayup terdengar alunan ayat suci Alquran. Suasana ini cukup membawa pengunjung terhanyut dan membayangkan saat tsunami datang menerjang Aceh.

Ridwan Kamil merancang museum ini seperti bahtera. Nama korban dan alamat singkat mereka tertulis di satu bagian dinding. Foto-foto peristiwa yang merenggut 250 ribu nyawa itu tersusun rapi di setiap dinding utama museum.

Para wisatawan juga bisa melihat secara langsung sejarah kejadian musibah 26 Desember 2004 yang ditayangkan pada televisi bioskop di ruangan teater. Di bagian depan, terdapat deretan huruf yang membentuk tulisan Museum Tsunami. Ini merupakan salah satu lokasi favorit untuk berswafoto. Museum ini dapat dikunjungi sejak pukul 10.00 WIB hingga 17.00 WIB.