“Bagaimana kita bisa meningkatkan mutu pendidikan di Aceh menjadi lebih baik, jika sarana dan prasarana pendidikannya tidak bagus. Berdampak pada tidak betahnya para siswa saat proses belajar mengajar sedang berlangsung. Mutu harus ditingkatkan, juga bersamaan dengan sarana dan prasarananya,” tegas bang Zack.
BANDA ACEH | mediaaceh.co.id – Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) terus lakukan evaluasi dan pengawasan Pendidikan di tiap-tiap Cabang Dinas di Kabupaten Kota se Aceh. Sesuai tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) anggota Dewan.
Bagaimana tidak, dari Asrama Putra dan Putri, Laboratorium, Perpustakaan sampai pada ruang kelas sudah mengarah pada ketidak layak kan dalam proses belajar mengajar.
Tentu ini akan menjadi titik pokus pengawasan dan evaluasi sekolah di tiap-tiap Cabdin Pendidikan se Aceh.
Demikian penjelasalan Muhammad Zakiruddin [Akrab disapa Bang Zack] anggota Komisi VI DPRA dari Partai Aceh, seperti dilansir mediaaceh.co.id. Minggu, 2 Ferbruari 2025 dari Banda Aceh.
Bang Zack tidak sendiri, Dia bersama Nora Idah Nita yang juga Anggota Komisi VI dari Partai Demokrat lakukan beberapa agenda kunjungan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat; di antaranya kunjungan ke SMA Negeri 2 Patra Nusa di kecamatan Manyak Payed.
“Bagaimana kita bisa meningkatkan mutu pendidikan di Aceh menjadi lebih baik, jika sarana dan prasarana pendidikannya tidak bagus. Berdampak pada tidak betahnya para siswa saat proses belajar mengajar sedang berlangsung. Mutu harus ditingkatkan, juga bersamaan dengan sarana dan prasarananya,” tegas bang Zack.
Sebut bg Zack, kunjungan kerjanya menjadi catatan serius di Komisi VI untuk dibahas dan dianggarkan guna meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan, khususnya di Aceh Tamiang dan Aceh pada umumnya.
“Kami dari Komisi VI DPRA berharap pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Aceh memantau dan memenuhi sarana dan prasarana lembaga dan pendidikan di Aceh, sebagai upaya meningkatkan mutu kualitas pendidikan. Dampaknya akan melahirkan siswa unggul yang mampu bersaing di daerahnya sendiri, provinsi dan kancah nasional,” bebernya.
Bang Zack menilai, Kualitas prasarana dan sarana SMA sederajat di Aceh Tamiang masih sangat memprihatinkan. Terlihat dari hasil kunjungan kerjanya di Kabupaten ujung Timur provinsi Aceh yang berbatasan langsung dengan provinsi Sumatera Utara.
Menurutnya, bagaimana para Siswa Siswi bisa menerima pelajaran dengan baik [apalagi bersaing dengan sekolah lain], jika kualitas sarana dan prasarana tidak bagus, tentu akan memicu pada mutu pendidikan yang ditelurkan berkualitas rendah.
Pentingnya Peningkatan Kualitas
Penilaian Bang Zack didukung anggota lainnya, Nora Idah Nita yang menyoroti pentingnya peningkatan fasilitas pendidikan. Ditegaskannya kualitas pra sarana dan sarana sangat memengaruhi kualitas pendidikan.
“Sarana dan prasarana yang memadai sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi siswa,” katanya.
Komitmen Terus Mengawal
Sementara Wakil Ketua Komisi VI DPRA, Ihya Ulumuddin menjelaskan kunjungan mereka ke Aceh Tamiang bertujuan untuk meninjau secara langsung kondisi pra sarana dan sarana pendidikan di tingkat SMA, SMK, dan SLB.
Dia menegaskan komitmen komisi untuk terus mengawal dan memperjuangkan peningkatan kualitas pendidikan di Aceh.
Ihya menambahkan peninjauan ini bagian dari upaya Komisi VI DPRA untuk memastikan seluruh siswa di Aceh mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan bahwa anggaran pendidikan dialokasikan secara efektif dan efisien untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan yang layak,” tegasnya.
Terus Berupaya Meningkatkan Mutu Pendidikan
Sementara Sementara Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Aceh Tamiang, Bakhtiar yang mendampingi kunjungan pada Kamis, 30 Januari 2025 lalu sampaikan apresiasinya dan menilai kunjungan ini sebagai bentuk perhatian terhadap dunia pendidikan di Aceh Tamiang.
“Kami akan terus berupaya meningkatkan kualitas sarana dan pra sarana pendidikan, sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman dan meraih prestasi yang optimal,” ujarnya.
Akui Adanya Kekurangan
Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Patra Nusa Manyak Payed, Abdul Haris mengakui adanya kekurangan fasilitas di sekolahnya, terutama asrama.
“Kami sangat berterima kasih atas kunjungan dan perhatian dari Komisi VI DPRA. Kami berharap aspirasi yang kami sampaikan dapat segera terealisasi,” tuturnya.
Tim Humas SMA Negeri 2 Patra Nusa Manyak Payed Muhammad Nur menyampaikan sekolah ini merupakan satu-satunya SMA negeri berasrama di Kabupaten Aceh Tamiang.
“Patra Nusa adalah aset pendidikan yang sangat berharga di Bumi Muda Sedia. Kami berharap, dengan dukungan dari pemerintah dan semua pihak, Patra Nusa dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi terbaik bagi kemajuan pendidikan di Aceh Tamiang,” ujar M Nur. [Syawaluddin].