Berbuat Untuk Kemanusiaan tak Harus Tupoksi

Muhammad Zakiruddin. Anggota DPRA Komisi VI dari Partai Aceh. (Foto/Dok : Syawaluddin/mediaaceh. co.id).

“Saya kira perlakuan dan sikap pelayanan medis memang harus prima. Tugas rumah sakit kan mengobati, merawat, menjalankan prosedur dan memberikan kenyamanan bagi pasien. Sebab itu bagian sugesti ke pasien menjadi sembuh terutama itu dengan bantuan obat dan pertolongan Allah SWT,” bebernya.

BANDA ACEH | mediaaceh.co.id – Untuk membantu rakyat [Berbuat kemanusiaan] tidak harus fokus pada Komisi yang sudah ditetapkan masing masing anggota Dewan.

Terlebih yang minta tolong adalah berasal dari daerah pemilihan tempat seorang anggota dewan di usung. Tak harus terikat dengan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) Komisi, apalagi menyangkut dengan nyawa orang.

RSUD dr. Zainoel Abidin – Banda Aceh.

Kepentingan kemanusiaan itu bisa di atas segalanya dalam bertugas, apalagi itu; masyarakat yang minta pertolongan pada anggota dewannya. Bukan pada ketua dan atau anggota Komisi terkait yang mengikat secara sistemik.

Yang harus diingat bahwa; kerja seorang dewan adalah pelayanan bagi masyarakat, tak terkecuali siapapun itu [Dari kalangan, strata dan golongan], saat diminta pertolongan harus siap menjalankannya.

BACA JUGA...  Cegah ASF di Mentawai, Kementan bersama Dinas Peternakan Sumbar Lakukan Sosialisasi

Begitu penjelasan. Muhammad Zakiruddin yang akrab disapa Bang Zack. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Periode 2024-2029 seperti dilansir mediaaceh.co.id. Minggu, 19 Januari 2025 dari Banda Aceh.

Saat itu Bang Zack menerima sambungan seluler dari masyarakat Aceh Tamiang, menyatakan keluarganya sakit, diopname di RSUD Kota Langsa.

Karena penyakitnya akut dan harus dirawat secara intensif, disatu sisi RSUD Kota Langsa alatnya belum mencukupi, pasien asal Aceh Tamiang harus dirujuk ke RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.

Minta Bantuan Bang Zack

Sesampai di RSUD dr. Zainoel Abidin, masuk melalui Instalasi Gawat Darurat (IGD) pasien merasa ‘dibola bolain’ dikatakan kamar penuh apalagi itu pelayanannya memang kurang standarisasi.

Pasien rujukan RSUD Kota Langsa, keluarga Amir.

Keluarga pasien [Amir] langsung menelpon anggota DPRA asal daerah pemilihan Kota Langsa dan Aceh Tamiang Zakiruddin. Karena kurang mendapat pelayanan maksimal, apalagi pasien memang harus mendapat perlakuan khusus karena akut.

BACA JUGA...  Anies Makan Bareng Tiga Partai, Teuku Riefky: Mohon Maaf 'Provokator' Alhamdulillah Kami Semakin Solid 

“Saya langsung telepon Direktur RSUD dr. Zainoel Abidin, alhamdillah mereka dapat kamar. Pertanyaannya apakah semua Rumah Sakit begitu pelayanannya? Harus ada orang berpengaruh, baru di layanan? Inikan preden jadinya bagi pelayanan rumah sakit dimaksud,” jelas Bang Zack.

Sebut Bang Zack lagi, Jika pun kamar penuh, paling tidak pasien harus diberi tindakan pada sakitnya, sebab kan ada kereta sorong, buat tindakan medisnya di situ, selama kamar belum ada, jadi pasien merasa dihargai dan dilayani.

Jika dibiarkan pasien terlantar, sementara penyakitnya akut dan kronis [harus mendapat tindakan cepat], selanjut meninggal. RSUD dr. Zainoel Abidin bisa dianggap melakukan ‘Mal praktik’ sebab tidak menjalankan Protap atas tindakannya.

“Saya kira perlakuan dan sikap pelayanan medis memang harus prima. Tugas rumah sakit kan mengobati, merawat, menjalankan prosedur dan memberikan kenyamanan bagi pasien. Sebab itu bagian sugesti ke pasien menjadi sembuh terutama itu dengan bantuan obat dan pertolongan Allah SWT,” bebernya.

BACA JUGA...  Azhar Dukung Pemakaian Baju Khas Aceh Singkil

Di sisi lain, Adliansyah; atas nama keluarga mengucapkan terima kasih atas bantuan Bang Zack sudah membantu memfasilitasi sampai pasien mendapat pelayanan yang baik dan Direktur RSUD dr. Zainoel Abidin sudah mengarahkan paramedis melakukan tindakan perobatan. [Syawaluddin].