Pergerakan Tanah di Kabupaten Bandung Barat Rusak Empat Rumah dan Satu Gedung Sekolah

Pergerakan tanah yang terjadi di dua rukun tetangga di RW 13, Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, menunjukkan perkembangan yang signifikan. Pada Kamis, 29 Februari 2024 lalu. Fenomena ini menyebabkan empat rumah warga rusak

“Sampai sekarang warga masih mengungsi di Islamic Center Rongga, setelah kejadian pada 29 Februari dini hari kemarin bahwa terjadi retakan yang sangat signifikan dari asesmen kami sebelumnya pada 22 Februari, dan ini menyebabkan rumah dan sekolah yang retak sudah amblas,” terang Yan saat di konfirmasi

JAKARTA | mediaaceh.co.id – Pergerakan tanah yang terjadi di dua rukun tetangga di RW 13, Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, menunjukkan perkembangan yang signifikan. Pada Kamis, 29 Februari 2024 lalu. Fenomena ini menyebabkan empat rumah warga rusak bahkan pada Jumat, 1 Maret 2024, terpantau tanah bergerak hingga dua meter.

Begitu kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bandung Barat Yan Cahya Djuarsa seperti di lansir mediaaceh.co.id. Senin, 4 Maret 2024 dari Jakarta.

Yan menyebut; Pergerakan tanah hingga amblas tersebut tidak hanya merobohkan bangunan rumah warga tetapi juga Gedung sekolah, yaitu SD 1 Babakan Talang. Selain adanya bangunan roboh, bahaya ini juga berpotensi mengancam 20 rumah warga lainnya.

BACA JUGA...  Ditanya Isu PAW, Azhari Cage: Irwandi Dipercaya

Menyusul kejadian tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat telah mengevakuasi warga setempat untuk mengungsi di pos pengungsian terpusat yang berlokasi di Islamic Center Rongga, Kabupaten Bandung Barat.

Dikatakan, hingga Sabtu, 2 Maret 2024, total jumlah pengungsi tercatat sebanyak 151 jiwa atau 47 kepala keluarga. Sementara itu, kerugian material di antaranya terdiri dari empat unit rumah rusak berat, delapan unit rumah rusak sedang, dan 20 rumah lainnya terancam longsor akibat pergerakan tanah yang dipicu oleh hujan deras selama tiga hari berturut-turut ini.

Adapun fasilitas umum yang berdampak meliputi satu unit posyandu, musala, bangunan sekolah, serta terputusnya jalan desa dan jalan lingkungan.

“Sampai sekarang warga masih mengungsi di Islamic Center Rongga, setelah kejadian pada 29 Februari dini hari kemarin bahwa terjadi retakan yang sangat signifikan dari asesmen kami sebelumnya pada 22 Februari, dan ini menyebabkan rumah dan sekolah yang retak sudah amblas,” terang Yan saat di konfirmasi.

BACA JUGA...  Keheningan Upacara Sumpah Pemuda di Kantor Bupati Aceh Besar Terusik

Katanya lagi, menindaklanjuti kejadian di Desa Cibedug tersebut, pihaknya bersama forum koordinasi pimpinan kecamatan bersama Bupati Kabupaten Bandung Barat berencana akan mengupayakan merelokasi warga yang berdampak ke tempat yang lebih aman. Namun, hal tersebut tengah dalam proses persiapan mulai dari kajian hingga koordinasi lintas instansi. Diharapkan, dengan adanya kajian tersebut dapat diketahui luasan area yang berpotensi berdampak dan rumah warga yang perlu direlokasi.

“Ke depannya Pak Bupati minta dari hasil rapat kemarin ada relokasi, harapannya ada pembangunan rumah tinggal tapi nanti akan ada kajian terlebih dahulu (dari BNPB-PVMBG), karena memang melihat kondisi tanahnya itu sangat membahayakan. Ke depan kita lihat apakah hunian sementara (huntara) dulu atau bagaimana,” jelas Yan.

Saat ini, menyusul kejadian pergerakan tanah dan longsornya tanah di permukiman warga ini, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat telah menetapkan status tanggap darurat. Selain itu, BPBD Kabupaten Barat juga telah mendistribusikan bantuan logistik berupa makanan untuk mendukung dapur umum serta perlengkapan lain, seperti alas tidur, selimut dan perlengkapan mandi.

BACA JUGA...  For-PAS Tawarkan Dua Opsi Terkait Penunjukan Plt Direktur Poltas

“Surat Keputusan (SK) darurat kami sedang proses, itu berlaku sejak 29 Februari kemarin sampai 14 hari ke depan, kami juga sudah melayangkan surat ke Badan Geologi untuk dilakukan pengkajian,” pungkas Yan. [Syawaluddin].

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Malu Achh..  silakan izin yang punya webs...