Abrasi Semakin Meluas di Aceh Selatan, Pemerintah Harus Serius

Salah seorang anggota DPRA Aceh Hendroyono, sedang memberikan keterangan kepada wartawan seputar erosi di Aceh Selatan, didampingi para anggota dewan Dapil IX di Gampong Kedai Padang Kecamatan Kluet Utara, Selasa, (13/6).(Photo/Media Aceh/Istimewa).

TAPAKTUAN (MA) Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dari daerah pemilihan (Dapil) IX  meminta  Pemerintah Aceh untuk serius menangani erosi yang melanda Gampong Kedai Padang, Kecamatan Kluet Utara.

Permintaan itu, disampaikan para anggota DPRA Dapil IX yang melakukan kunjungan ke lokasi erosi, Selasa, (13/6/23).

Mereka juga minta Pemerintah Aceh  segera menganggarkan biaya penanganannya yang cukup.

“Perlu segera dianggarkan dalam  tahun 2024 mendatang, kata mereka.

Para anggota DPRA Aceh yang melakukan pemantauan di Gampong Kedai Padang, Kecamatan Kluet Utara itu yakni  Hendri Yono S.Sos., M.Si; Irfannusir, M.I.Kom; Hj. Asnidar, Tgk.H. Attarmizi Hamid, Hj Sartina, Tgk Syarifuddin dan Safaruddin.

BACA JUGA...  Kalapas Lhoksukon Terima Kunjungan Ketua Pengadilan Negeri Lhoksukon

Kedatangan mereka ke Gampong Kedai Padang Kecamatan Kluet Utara itu, merupakan bagian dari reses anggota je Aceh Selatan dalam rangka pengawasan pekerjaan  breakwater di daerah tersebut.

Salah seorang anggota DPRA Irfannusir mengatakan, bahwa pada tahun 2019 lalu, Kedai Padang masih bagus dan wilayah pemukiman masih jauh di tengah sungai. “Namun saat ini pemukiman warga habis terbawa abrasi hingga mencapai 38 meter,” ungkapnya.

“Selama lima tahun ini sudah sepanjang 38 meter habis terbawa abrasi, kalau dibiarkan maka tidak menutup kemungkinan seluruh pemukiman terbawa abrasi,” ujarnya.

Bahkan, kata Irfannusir, apabila tidak ada penanganan dari pemerintah dalam waktu dekat ini, bangunan masjid yang berdiri kokoh di Gampong Kedai Padang tersebut terancam akan tenggelam dibawa arus sungai.

BACA JUGA...  Perhubungan Aceh Selatan dan Subulussalam Lumpuh, Jembatan Patah dan Trumon Banjir Lagi 

“Saat ini badan jalan sudah habis dibawa sungai dan tinggal beberapa meter lagi dari masjid. Kalau 2024 pemerintah tidak menganggarkan untuk penanganannya, maka tahun depan masjid Kedai Padang ini akan terancam hancur dibawa abrasi,” tuturnya.

Sementara itu Hendri Yono mengatakan, aliran sungai Kluet melintasi empat kecamatan meliputi Kluet Tengah, Kluet Utara, Kluet Timur dan Kluet Selatan. Hampir semua daerah aliran sungai tersebut terdampak abrasi, dan terparah di Gampong Kedai Padang.

Pihaknya meminta Pemerintah Aceh untuk segera menganggarkan biaya penanganan dan tidak menyepelekan masalah tersebut.

Bahkan kata Hendri, penanganan itu dapat dilakukan dengan skema multiyears mengingat luasnya wilayah yang terdampak dan membutuhkan anggaran yang besar.

BACA JUGA...  PT PLN Bantu Siswa SMP 5 Kota Sabang

“Wilayah terdampak sangat luas dan tidak bisa ditangani setengah-setengah. Oleh karena itu kami kira skema multiyears sangat tepat untuk mengatasi persoalan abrasi sungai Kluet ini,” demikian Hendroyono.(Maslow Kluet).