Oleh: Maslow Kluet
KALANGAN aktivis dan mahasiswa mana, pada zamannya yang tidak kenal dengan pria satu ini. Apalagi di kawasan barat-selatan Aceh, dia sangat dekat dengan aktivis dan politisi di sana.
Dia dikenal luas di dunia organisasi, baik organisasi kampus maupun di luar kampus.
Sosok ini, nama lengkapnya Alja Yusnadi, lahir pada 7 Januari 1986 di Pasie Raja (dulu Kluet Utara) dari pasangan Syafruddin dan Yusmidah.
Dari perkawinannya dengan Rita Frisilia, S. TP, Dipl. Montessori, memiliki dua anak kesayangannya AY. Kalea Geumala Inseun dan AY. Anwar Shaleh.
Belakangan, suami dari Rita Frisilia, S. TP, Dipl. Montessori ini semakin dikenal di Aceh Selatan sebagai seorang politisi yang vokal.
Jika menyampaikan aspirasi masyarakat, Alja, begitu panggilan akrabnya, tidak tedeng aling-aling, tetapi tegas dan lugas dengan argumentatif logis.
Karena vokalnya itu, tidak heran, jika pada usia 28 tahun, alumni Fakultas Pertanian USK ini mampu menjadi anggota DPRK Aceh Selatan pada periode 2014-2019.
Saat dia terpilih menjadi anggota dewan pada pemilu 2014, Alja menggunakan partai PDI-P besutan Megawati Soekarno Putri.
Selama kurun waktu 2014-2109, dia konsisten menyampaikan aspirasi masyarakat dalam berbagai hal dan segmen.
Wajahnya sering wara wiri di halaman media massa baik cetak maupun online. Beberapa jabatan strategis pun dipercaya padanya, seperti anggota badan anggaran, anggota badan legislasi dan wakil ketua komisi D DPRK Aceh Selatan.
Dalam kegiatan organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan, alumni pasca sarjana USK ini juga terlihat sangat aktif.
Sebut saja, HKTI, HIPMI, GNTI dan pernah menjadi ketua DPD II KNPI Aceh Selatan periode 2016-2019.
Begitupun, dalam dua tulis menulis, kandidat Doktor Ilmu Ekonomi Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) ini, juga sangat talenta.
Tulisan ilmiah populernya saja, beberapa kali dimuat di media massa ternama di Aceh.
Karya tulisnya dimuat di Harian serambi Indonesia dengan judul, “Melanjutkan Perdamaian Aceh (edisi 17 Juli 2011), Menakar Politik Kaum Muda (edisi 7 Februari 2012), dan beberapa lainnya.
Singkat kata, pria yang tergolong masih muda ini memiliki kemampuan menulis, kalaupun tidak disebut luar biasa.
Dalam sepak terjang politik, dia juga tidak selalu beruntung. Buktinya, pada pemilu 2019, Alja Yusnadi gagal melanjutkan tugasnya di DPRK pada periode dua, meskipun meraih suara yang sangat signifikan.
Dia tidak patah arang, tetapi bangkit dengan percaya diri dengan mengabdi sebagai tenaga pengajar di Universitas Gajah Putih (UGP) Takengon.
Bersamaan menjadi dosen, Sekretaris Wilayah HKTI Aceh ini juga melanjutkan pendidikan di program doktor di IPB dan aktif menulis dan menjadi kolumnis di beberapa media.
Pada Pemilu 2024 lalu, Alja, melanjutkan perjuangan yang tertunda. Dia maju kembali sebagai calon anggota DPRK 2024-2029.
Beberapa kawan dan kolega menyarankan Alja untuk bertarung di Pilkada atau naik jenjang di Pilleg tingkat provinsi atau pusat, ketika dikonfirmasi, Alja masih memilih bertarung di dapil yang sama untuk DPRK, sembari menunggu timing atau momentum yang tepat.
Tepat pilihannya saat itu. Alja Yusnadi memilih Gerindra, partai besutan Presiden Prabowo Subianto sebagai kendaraan politiknya.
Menurut keterangan, kerabat dekatnya di Pasie Raja menyarankan agar memilih partai lain, jika berkeinginan terpilih dalam Pileg 2024.
Hasilnya, dia terpilih kembali anggota DPRK untuk melanjutkan tugasnya sebagai wakil rakyat di Kabupaten Aceh Selatan.
Kini Alja Yusnadi duduk di DPRK Aceh Selatan untuk periode lima tahun mendatang. Dia menjabat Sekretaris Komisi II yang membidangi ekonomi dan keuangan, di saat Aceh Selatan kesulitan ekonomi dan keuangan. Mudah-mudahan, pria berewok ini bisa menginspirasi banyak orang untuk memecahkan persoalan yang dihadapi daerah ini.Semoga!!!.