Komisi D Gelar RDP dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lhokseumawe

Komisi D Gelar RDP dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lhokseumawe. [Foto Sugito Tassan | mediaaceh.co.id].

“Program tafiz qur’an harus menjadi program unggulan di sekolah-sekolah umum di Lhokseumawe dari mulai tingkat SD sampai SLTA berbagai jurusan, karena saat ini bagi siswa SLTA yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, jika memiliki hafalan Alqur’an akan lebih mudah diterima di perguruan tinggi,” ungkap Nurbayan.

LHOKSEUMAWE I mediaaceh.co.id – Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Lhokseumawe menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lhokseumawe terkait sejumlah program unggulan salah satunya kurikulum muatan lokal agar dimaksimalkan seperti program tafiz qur’an.

Soalnya, tafiz qur’an harus menjadi program unggulan di setiap sekolah umum diwilayah Lhokseumawe, paling tidak, sekolah umum juga mampu menghasilkan anak-anak didik penghafal Al-qur’an.

Hal ini sesuai dengan Provinsi Aceh yang telah menjalankan Syari’at Islam dan merupakan satu-satunya provinsi di Indonesia yang diberi kewenangan menjalankan kewajiban Syariat Islam.

Topik bahasan terkait program tafiz qur’an begitu hangat dibahas, bahkan Ketua Komisi D DPRK Lhokseumawe sekaligus pemimpin rapat Nurbayan, M.Sos bersama anggota komisi lainnya di antaranya Jailani Usman, SH, MH (Wakil Ketua), Zulkarnaini (Sekretaris) serta anggota komisi Roma Juwita Hasibuan, S.IAN dan Said Lutfie Manfalutie sangat antusias, pasalnya hafalan Alqur’an bagi anak-anak di sekolah umum tujuannya agar lulusan sekolah umum di Lhokseumawe memiliki daya saing menyangkut Iman dan Taqwa (Imtaq) dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek).

BACA JUGA...  Dewan Harap Pemko Maksimalkan Tim Penegakan Syariat Islam

Tren kemajuan zaman saat ini yang ditandai dengan bermunculan informasi teknologi yang sulit dibendung, maka benteng yang paling andal bagi generasi milenial saat ini adalah memperkuat ilmu agama dengan memahami sumber yang terkandung dalam Al-qur’an maupun hadits. Oleh karena itu generasi milenial khusus pelajar di sekolah umum di Lhokseumawe sangat tepat munculkan program muatan lokal dengan metode tafiz qur’an.

“Program tafiz qur’an harus menjadi program unggulan di sekolah-sekolah umum di Lhokseumawe dari mulai tingkat SD sampai SLTA berbagai jurusan, karena saat ini bagi siswa SLTA yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, jika memiliki hafalan Alqur’an akan lebih mudah diterima di perguruan tinggi,” ungkap Nurbayan.

Rapat Dengar Pendapat (RDP) komisi D DPRK Lhokseumawe dihadiri langsung Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Lhokseumawe Sofian, SPd didampingi para Kabid, pengembang kurikulum, pengawas sekolah, perencana dan bendahara di antaranya Asep RM, S.Sos, Nafsiah S.Sos, Dahniar, S.Pd.I,MA, Nurfuadi, S.Sos, M. Sahrum, MPd, Hapasah, S.Sos dan Mahdi.

Disisi lain, anggota Komisi D lainnya Roma Juwita Hasibuan, S.IAN lebih menekankan agar program tafiz qur’an disekolah-sekolah umum diwilayah Lhokseumawe harus menjadi prioritas utama pasalnya agar ada keseimbangan antar pendidikan umum dan agama. “Aceh memiliki keistimewaan terhadap pelaksanaan Syari’at Islam, sehingga tidak ada alasan sekolah umum meminimalkan Pendidikan agama, tapi harus berimbang ilmu agama dan ilmu umum dan salah satu yang harus menjadi prioritas adalah program hafal alqur’an,” jelasnya.

BACA JUGA...  Ketua DPRK Banda Aceh: Pemusnahan Surat Suara Penting

Selama ini pendidikan ilmu agama lebih banyak didominasi pondok pesantren, sehingga kesannya sekolah umum pendidikan agama sangat kurang. Oleh karena itu paradigma pendidikan di sekolah umum harus berubah, salah satunya dengan penerapan program tafiz qur’an.

“Jika tamatan sekolah umum berasal dari Lhokseumawe banyak memiliki hafalan alqur’an, saya punya keyakinan lulusan sekolah dari Lhokseumawe terutama yang ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi pasti memiliki daya saing yang tidak dimiliki sekolah-sekolah lain di Indonesia,” jelasnya.

Sementara itu Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lhokseumawe, Sofian, S.Pd merespon positif program tafiz qur’an. “Dukungan dari Komisi D DPRK Lhokseumawe terhadap program tafiz qur’an yang diterapkan disekolah umum dari SD sampai SLTA diwilayah Lhokseumawe menambah kekuatan bagi kita dalam menjalankan program tersebut,” jelasnya.

Disebutkan, hampir setiap tahun siswa dari Lhokseumawe yang kuliah ke luar Aceh tidak sedikit, oleh karena itu bekal agama menjadi sangat penting, terutama bagi generasi penghafal Alqur’an. “Setiap tahun siswa dari Lhokseumawe banyak yang kuliah di luar Aceh, akan lebih berprestasi jika anak-anak kita yang kuliah di luar Aceh memiliki kelebihan menyangkut hafal qur’an,” katanya.

BACA JUGA...  Anggota DPR Kota Banda Aceh Tampung Aspirasi Warga

Disisi lain, image pelajar dari luar Aceh menganggap anak-anak Aceh memiliki kelebihan terutama menyangkut masalah pendidikan agama, sehingga sangat wajar jika pelajar Aceh yang kuliah di luar Aceh acapkali mendapat kemuliaan terutama dalam hal kesempatan menjadi imam Shalat maupun Kultum.

Salah seorang guru tafiz Alqur’an Rizky Aulia, Lc, MA sangat mendukung terhadap program muatan lokal tafiz qur’an di sekolah umum, pasalnya di Aceh harus memiliki keunggulan yang lebih dibanding pelajar lain di Indonesia terutama menyangkut masalah pendidikan agama.

“Hafalan Alqur’an menjadi tolak ukur pagi lulusan sekolah umum di Lhokseumawe, hal ini harus dijadwalkan secara konferehensif di setiap sekolah umum, tujuannya sesuai dengan Syari’at Islam di Aceh maka generasi yang dimunculkan juga harus kuat terhadap Syariat Islam yang sekolah umum, sehingga bisa jadi Aceh khususnya Lhokseumawe akan menjadi tempat percontohan dari sekolah-sekolah umum di luar Aceh,” terangnya. [Sugito Tassan].