YARA : BPKS Jangan One Man Show

Sabang I AP—Membangun Kawasan Sabang, tidak cukup dengan   mengandalkan ‘One Man Show’ semata dalam arti, tidak mungkin Badan Pengusahaan Kawasan (BPKS), tampil mutlak sebagai aktor tunggal, tanpa didalamya ada putra-putri setempat.
 
Konon lagi, cakupan Kawasan Pelabuhan Bebas dan Perdagangan Bebas (Free Port) Sabang tergolong sangat luas. Apalagi dengan dinamika yang ada didalamnya, penuh dengan tantangan dan persoalan yang menguras waktu, tenaga dan pikiran.
 
Untuk mencapai titik yang lebih baik nantinya, kita minta kepada Gubernur terpilih Irwandi Yusuf, yang notabenenya selaku Ketua Dewan Kawasan (DKS), kiranya melakukan perubahan dengan menempatkan, putra-putri terbaik Sabang, guna mempercepat proses pengembangan kawasan ini., demikian disampaikan Ketua Yayasan Avokasi Rakyat Aceh (YARA) Kota Sabang T.Indra Yoesdiansyah, dalam realisenya yang dikirm ke media ini Jumat (15/06/).  
 
Menurut Indra yang kerap disapa Popon ini, nantinya Irwandi Yusuf dapat memilih dan menetapkan Manajemen BPKS Baru yang lebih Profesional dengan mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal, sehingga dapat bekerja lebih baik dan tentunya yang paling penting memiliki integritas untuk membangun sebuah kawasan yang mempunyai daya saing tinggi.
 
Selama ini putra-putri terbaik Sabang masih kurang mendapat kesempatan untuk menduduki posisi strategis atau mendapatkan posisi pada level deputi keatas (Up-Level), dan masih terasa kesenjangan serta rasa memiliki terhadap keberadaannya, mungkin ini merupakan salah satu penyebab kenapa setelah berjalan 17 tahun kehadirannya belum ada penciptaan lapangan kerja dan belum terjadi pertumbuhan ekonomi yang signifikan.
 
Sebenarnya sejarah sudah membuktikan apa yang membuat sabang itu maju, dan juga amanah UU No. 37 Tahun 2000 yang menyatakan bahwa “ Letak Kawasan Sabang yang unik dan khusus menjadikan posisinya begitu sentral kerena dapat dijadikan sebagai pintu gerbang bagi arus masuk investasi, barang dan jasa dari luar negeri yang berguna bagi peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia. 
 
Selain itu, kawasan tersebut dapat juga difungsikan sebagai sentral pengembangan industri sarat teknologi yang dapat memberikan manfaat di masa depan dan pengembangan industri-industri masa depan dengan nilai tambah yang  lebih  tinggi,  dapat  pula  berfungsi  sebagai  tempat pengumpulan  dan  penyaluran  hasil produksi dari dan ke seluruh wilayah Indonesia serta negara-negara lain. Mengingat letaknya tepat pada jalur kapal laut internasional dan Asia Selatan.
 
Sabang sendiri merupakan salah satu gugus kepulauan yang cukup strategis yang terletak di bagian paling ujung barat Indonesia, tepatnya di pintu masuk selat Malaka yang merupakan jalur utama tersibuk yang menghubungkan negara-negara di benua Asia maupun Eropa., sebut Popon. 
 
Ditambahkan, kawasan Sabang merupakan kawasan yang sangat potensial dan strategis untuk dijadikan lokomotif ekonomi di wilayah paling barat Indonesia. Sekaligus menjadikan kawaswan ini sebagai pintu ekonomi, khususnya Aceh dan umumnya Indonesia.
 
Apalagi catatan sejarah masa lalu telah membuktikan kalau Sabang telah menjadi pusat perdagangan, investasi  dan bisnis nasional dan internasional yang cukup tersohor. 
 
Bagi Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Aceh, sabang dinilai sangat ekonomis dan strategis, posisi Sabang yang penting ini merupakan  satu modal vital bagi pembangunan bidang ekonomi nasional.  
 
Apalagi secara geografis, akses melalui jalur laut dan udara dari luar negeri dapat langsung dilakukan ke Sabang tanpa adanya hambatan teritorial dengan negara asing, ini merupakan salah satu ‘fasilitas vip’ Sabang, dan dari sisi pariwisata, karakteristik dan potensi wisata bahari  (pantai dan alam bawah lautnya) serta topografi wilayah penggunungan Sabang merupakan potensi handal tujuan wisata bagi wisatawan dalam negeri dan  mancanegera. 
 
Demi mengembalikan kejayaan Kawasan Sabang sebagaimana yang diamanahkan UU No. 37 tahun 2000 dan UU No. 11 tahun 2006 sebagai pusat pertumbuhan ekonomi diperlukan suatu sinergisitas kebijakan dan ‘team works’ yang solid, baik itu Pemerintah Pusat, Pemerintah Aceh, Pemerintah Kota Sabang, Pemerintah Kabupaten Aceh Besar, sektor swasta serta semua stakeholder terkait lainnya.  
 
“Seyogyanya, menggarap Kawasan Sabang dibutuhkan sebuah ‘team’ besar yang dibentuk secara permanen dan solid. Sehingga, tujuan pemerintah memajukan kawasan ekonomi dari wilayah paling barat Indonesia tercapai”., ujarnya.
 
Dikatakan juga, dalam kaitannya membangun sinergisitas antar para pihak yang berkepentingan dalam Kawasan Sabang ini diperlukan komunikasi dan koordinasi yang sustainable sehingga cita-cita membawa Sabang sebagai Kawasan Niaga terkemuka didunia, sesuai visi besar BPKS bisa terwujud secara efektif, efesien dan berkelanjutan.
  
“Dengan keberadaan gugusan pulau-pulau di sekitarnya maka, Sabang dapat pula menjadi pusat pelayanan lalu lintas kapal internasional”., katanya lagi. 
 
dijelaskan, dari  amanah undang-undang sudah jelas adalah menjadikan Sabang sebagai pintu gerbang bagi arus arus masuk investasi, barang dan jasa dari luar negeri untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.  Dan sejarah membuktikan Sabang pernah menjadi pelabuhan bebas yang berfungsi sebagai pusat  yang menyediakan air bersih dan batu bara (bahan bakar) untuk keperluan ribuan kapal yang melintas di depannya.
 
Oleh sebab itu, sudah seharusnya perioritas pengembangan kawasan Sabang sesuai amanah undang-undang dan potensi yang dimilikinya, tidak hanya bertumpu pada sektor pariwisata semata.
 
Kita semua mendukung sektor pariwisata di sabang, namun kita harus realitis berapa sumbangsih yang dapat diberikan, dibandingkan dengan sektor perdagangan.
 
Tolok ukur kemajuan sebuah negara itu dilihat dari Neraca Perdagangan, baru kemudian di ikuti dengan kunjungan wisatanya, namun untuk bisa mewujudkan semua itu tidak terlepas dari kesiapan infrastuktur terutama infrastruktur pelabuhan.  Tidaklah mungkin berharap pasar lebih dahulu terbentuk, tanpa ada infrastruktur yang dibutuhkan pelaku usaha untuk berinvestasi di sebuah kawasan, khususnya di Kawasan Sabang.
 
Sekali lagi kami sampaikan dan bermohon kepada Gubernur Aceh terpilih Bapak Irwandi Yusuf,  agar dalam memilih dan menetapkan Manajemen Baru BPKS kedepan dapat memberikan peluang yang lebih kepada Putra Putri Terbaik Sabang.
 
Sehingga dapat berperan dalam upaya mempercepat Pengembangan Kawasan Sabang sebagaimana amanah Undang Undang dan Visi Misi BPKS “ Menjadikan Sabang sebagai Pusat Perdagangan Termuka di dunia”., pinta Popon.(Jalal).
 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Malu Achh..  silakan izin yang punya webs...