“Hari ini, Langsa berbicara. Ini bukan sekadar soal memenangkan kandidat, tetapi mengembalikan marwah perjuangan rakyat. Partai Aceh telah menjadi pilihan masyarakat untuk melanjutkan keberlanjutan pembangunan,” ujar Irfansyah.
LANGSA | mediaaceh.co.id – Kampanye terakhir pasangan Muzakir Manaf (Mualem) dan Dek Fad bersama pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Langsa, Maimul Mahdi-Nurzahri (MANDIRI), Sabtu, 23 November 2024, di Simpang Tiga Gampong Blang, menjadi momen titik balik politik di Kota Langsa.
Di bawah guyuran hujan deras, semangat ribuan warga yang hadir menghidupkan kembali gelombang dukungan masif kepada Partai Aceh.
Hadirnya ribuan massa di kampanye ini memancarkan pesan kuat, Langsa kembali ke rumah besar Partai Aceh.
Antusiasme ini tak lepas dari efek emosional yang diciptakan oleh pidato-pidato penuh makna, doa bersama, dan aksi solidaritas berupa penggalangan dana masyarakat yang diserahkan langsung kepada pasangan MANDIRI.
Kemenangan Tiga Kali yang Semakin Nyata.
Semangat warga dalam mendukung Partai Aceh tak hanya sekadar terlihat dari jumlah yang hadir, tetapi juga dari sikap kolektif mereka yang menolak politik uang.
Ketua DPW Partai Aceh Langsa, Irfansyah, mengatakan bahwa kampanye ini membuktikan bahwa warga Langsa masih memiliki kepercayaan besar kepada Partai Aceh.
“Hari ini, Langsa berbicara. Ini bukan sekadar soal memenangkan kandidat, tetapi mengembalikan marwah perjuangan rakyat. Partai Aceh telah menjadi pilihan masyarakat untuk melanjutkan keberlanjutan pembangunan,” ujar Irfansyah.
Efek dari kampanye ini terlihat dari meningkatnya konsolidasi massa di tingkat gampong hingga kecamatan.
Dukungan yang sebelumnya terpecah mulai kembali solid di bawah bendera Partai Aceh, memperkuat optimisme bahwa kemenangan ketiga di Kota Langsa akan menjadi kenyataan.
Langsa Sebagai Barometer Politik Aceh.
Analis politik lokal, Saiful Mahdi, mengatakan kampanye ini berhasil membangkitkan semangat identitas Aceh sebagai pijakan utama politik di Langsa.
“Partai Aceh sangat paham bagaimana membangun koneksi emosional dengan rakyat. Kampanye ini menunjukkan bahwa mereka tidak kehilangan pijakan sebagai partai dengan basis massa paling kuat di Aceh,” kata Saiful.
Momentum kampanye di bawah hujan ini juga dinilai sebagai simbol perjuangan yang tangguh.
Doa bersama yang dipanjatkan oleh ribuan warga menunjukkan bahwa aspirasi rakyat untuk keberlanjutan pembangunan kini sepenuhnya dipercayakan kepada Partai Aceh.
Efek Domino untuk Pasangan MANDIRI.
Tidak hanya Mualem-Dek Fad, kampanye ini juga memberikan efek domino yang positif bagi pasangan Maimul Mahdi-Nurzahri.
Dengan penggalangan donasi sebesar Rp 67 juta dari masyarakat, pasangan MANDIRI kini semakin identik dengan perjuangan kolektif rakyat Langsa.
“Masyarakat Langsa telah menunjukkan bahwa mereka tidak membutuhkan politik uang. Dukungan yang tulus ini menjadi modal moral yang sangat besar bagi pasangan MANDIRI untuk melangkah ke depan,” ujar Maimul Mahdi.
Kembali ke Akar Perjuangan.
Momentum ini semakin mempertegas narasi bahwa Langsa telah kembali ke akar perjuangannya bersama Partai Aceh.
Kepercayaan yang sempat memudar kini perlahan pulih, seiring dengan hadirnya pasangan-pasangan yang dianggap mampu merepresentasikan harapan rakyat.
“Kami memilih bukan karena janji, tapi karena kepercayaan bahwa Partai Aceh selalu menjadi bagian dari solusi untuk Langsa,” ujar seorang warga Gampong Blang yang hadir di kampanye.
Penutup Menuju Hari Penentuan.
Efek kampanye ini tidak hanya dirasakan di Langsa, tetapi juga menyebar ke wilayah-wilayah lain yang mengamati dinamika politik di kota ini.
Dengan dukungan yang semakin solid, Partai Aceh kini berada di puncak optimisme untuk mengukir kemenangan ketiga kalinya di Langsa.
Hujan deras yang menyelimuti Simpang Tiga Gampong Blang bukanlah penghalang, melainkan menjadi simbol berkah perjuangan.
Kini, semua mata tertuju pada hari penentuan, saat rakyat Langsa memberikan mandat mereka kepada Partai Aceh dan pasangan Mualem-Dek Fad serta MANDIRI untuk melanjutkan keberlanjutan pembangunan di Aceh. [Umar Hakim].