Sabang, AP-Akibat pembangunan pasar tradisional dinilai tidak layak digunakan, maka para pedangan ikan dan sayur kini menjajakan jualannya di pinggir jalan dan depan toko Jalan Perdagangan Kota Sabang. Para pedagang ikan dan sayur, mereka tidak ada pilihan lain untuk mencari rezekinya.
Aneh tapi nyata itulah kata-kata yang cocok untuk kondisi Kota Sabang saat ini, dimana kota yang dijadikan kawasan tujuan wisata terbaik diujung pulau sumatera ini, kini terlihat jorok dan tidak mencerminkan sebagai kota tujuan wiasata.
Lihat saja, kondisi para pedagang ikan dan sayur mereka, terpaksa menjajakan dagangannya tidak pada tempatnya. Hal tersebut dikarenakan pasar tradisional yang dibangun, dinilai tidak layak untuk ditempati sehingga guna memenuhi kebutuhan hidup terpaksa berdagang dipinggir jalan.
Para pedagang ikan dan sayur telah lama mengeluh namun, tidak diketahui apa pasanya sehingga jeritan masyarakat kecil itu sepertinya kurang didengar. Menurut sejumlah pedagang yang dikonfirmasikan media ini, pasar tradisional yang baru dibangun itu tidak layak digunakan.
Selain tidak standar sebagaimana pasar dikota lainnya, pasar yang terletak dipusat kota Sabang tersebut bangunannya juga sempit, sehingga jika seluruh pedagang yang selama ini, berjualan di pasar sebelum dibagun itu dipastikan ditak mencukupi.
Kemudian dari sisi kualitas bangunan juga dikhawatirkan, belum digunakan saja lantai bawah sudah terkupas semua semennya. Itu belum lagi pasar ikan dimana bangku untuk tempat jajakan ikan, juga sangat kecil, maka tidak dapat digunakan untuk berjualan., kata para pedagang.
Bak penampungan air kata mereka, belum lagi digunakan juga sudah bocor sehingga pedagang ikan tidak mungkin bisa berjualan tanpa tersedia air bersih. Kemudian pintu dan jedela toko juga kebanyakan rusak, akibat perbuatan tangan-tangan jahil selama tidak ada yang menjaganya.
Untuk itu diharapkan kepada pemerintah kedepan agar, tidak hanya membangun tetapi tidak melakukan pengawasan dengan baik pada saat dilakukan pekerjaan proyek. Pada akhirnya setelah pembangunan selesai tidak dapat digunakan alias sia-sia.(Jalal)