BANDA ACEH (MA) – Heri Safrijal, SP, Ketua Pusat Studi Pemuda Aceh (PUSDA) sekaligus koordinator media Dek Fadh Center Aceh, membantah tuduhan yang dilontarkan oleh 22 Organisasi Kepemudaan (OKP) terkait adanya kekerasan dan intimidasi dalam Pilkada Aceh Utara.
Ia menegaskan bahwa pelaksanaan Pilkada Aceh telah berjalan sesuai dengan prosedur yang berlaku, tanpa adanya pelanggaran seperti yang dituduhkan.
“Seluruh tahapan Pilkada, termasuk di Aceh Utara, dilaksanakan dengan aman dan tertib. Tuduhan adanya intimidasi atau kekerasan tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan,” ujar Heri dalam keterangannya pada media, Selasa (3/12).
Heri juga menanggapi permintaan audit terhadap KIP dan Panwaslih yang disampaikan oleh OKP sebagai bentuk intervensi yang tidak berdasar.
“Pernyataan ini justru mencerminkan ketidakmampuan mereka menerima hasil Pilkada dengan sportif. Tuduhan ketidaknetralan penyelenggara hanya sebatas klaim sepihak yang tidak memiliki bukti kuat,” tegasnya.
Sebaliknya, Heri menyampaikan apresiasi kepada KIP, Panwaslih, dan aparat keamanan yang telah bekerja keras menjaga pelaksanaan Pilkada Aceh tetap profesional dan kondusif.
“Kami sangat mengapresiasi dedikasi mereka dalam memastikan seluruh proses berjalan lancar tanpa gangguan berarti,” lanjutnya.
Ia juga berterima kasih kepada aparat keamanan yang telah menjaga situasi tetap aman selama Pilkada berlangsung. “Kinerja aparat keamanan patut kita hargai. Mereka telah memberikan kontribusi besar dalam menciptakan suasana Pilkada yang damai,” ujar Heri.
Sebagai penutup, Heri mengajak seluruh elemen masyarakat Aceh untuk berpikir maju dan bersatu membangun Aceh ke arah yang lebih baik.
“Sudah saatnya kita meninggalkan cara-cara yang merugikan. Mari kita fokus pada masa depan Aceh yang lebih cerah dengan berpikir positif dan konstruktif,” tutupnya.(R)