PIDIE JAYA (MA) — Di balik rimbunnya pepohonan dan kejernihan air yang mengalir, Krueng Lhok Gop di Ulee Glee, Bandar Dua, Pidie Jaya, menyimpan pesona alam yang begitu memukau. Sungai ini mengalir tenang di sela bebatuan besar, menciptakan panorama yang melukiskan ketenangan dan kedamaian yang sulit ditemukan di tempat lain.
Meski hanya berjarak beberapa kilometer dari pusat Kecamatan Ulee Glee, kawasan Lhok Gop tetap mempertahankan keasriannya. Airnya yang jernih berkelok di antara batu-batu alam, menjadi daya tarik utama bagi para pengunjung. Pepohonan rindang yang mencengkeram bibir sungai menciptakan keteduhan alami, sementara sinar matahari yang menyusup di antara dedaunan berpadu apik dengan gerak lembut kupu-kupu yang menari di udara. Suasana ini memberikan kesan magis yang membuat siapa pun betah berlama-lama menikmati keindahan alamnya.
Keindahan yang Menenangkan Hati
Saifu, seorang warga Meureudu, mengungkapkan kekagumannya terhadap Lhok Gop. “Saya tidak pernah bosan datang ke sini. Suasananya damai, jauh dari kebisingan kota, membuat hati merasa lebih tenang,” ujarnya. Kesunyian yang hanya ditemani oleh gemericik air dan kicauan burung membuat tempat ini menjadi pelarian sempurna bagi siapa saja yang ingin melepas penat dari rutinitas harian.
Namun, Lhok Gop bukan sekadar destinasi wisata alam. Tempat ini juga memiliki peran penting dalam kehidupan sosial masyarakat sekitar. Berbagai acara adat dan kenduri sering digelar di tepian sungai, menjadikannya lebih dari sekadar tempat rekreasi. Lhok Gop adalah saksi dari kebersamaan dan tradisi yang terus hidup di tengah kemajuan zaman.
Menjaga Keasrian, Merawat Warisan Alam
Seiring semakin dikenalnya nama Lhok Gop sebagai salah satu permata wisata alam Pidie Jaya, kesadaran untuk menjaga keasriannya pun semakin penting. Keindahan alami yang masih terjaga ini adalah bukti bahwa harmoni antara manusia dan alam dapat tetap lestari.
Bagi siapa saja yang mencari ketenangan di tengah hiruk-pikuk kehidupan, Lhok Gop adalah jawabannya—sebuah tempat di mana alam berbicara melalui keheningan dan keindahannya. Di sini, setiap desiran angin dan gemericik air seolah mengajak kita untuk berhenti sejenak, menghirup udara segar, dan mensyukuri keindahan ciptaan-Nya.(TM)