Wali Nanggroe dan Ketum PA Datang, Wartawan Langsung Diusir Dari Kenduri Maulid Nabi

Pengamanan super ketat ala KPA di Aceh Timur. Foto: BNC
Pengamanan super ketat ala KPA di Aceh Timur. Foto: BNC

Aceh Timur|AP-Kenduri maulid Nabi Besar Muhammad SAW biasanya bertujuan untuk menjamu siapa saja yang mau menghadirinya, namun Komite Peralihan Aceh dan Partai Aceh (KPA/PA) Wilayah Peureulak Kabupaten Aceh Timur saat mengelar Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, di Gedung Idi Sport Center ( ISC) Senin, 29 Februari 2016 bersikap beda. Kenduri yang dikhususkan untuk memperingati lahirnya Nabi Besar Muhammad SAW itu dikotori oleh sikap tak terpuji para bekas `pejuang` kemerdekaan Aceh itu.

Akibatnya, puluhan Wartawan Aceh Timur yang meliput kegiatan tersebut memboikot kegiatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW yang dilaksanakan oleh KPA/ PA Wilayah Peureulak.

BACA JUGA...  SKK Migas-KKKS Temui Pj Gubernur Sampaikan Update Hulu Migas di Aceh

Amatan Media Bongkarnews.com di lapangan Senin 29 Febuari 2016, pemboikotan acara tersebut oleh para Insan Pers disebabkan salah satu oknum Satgas KPA/ PA saat kedatangan Wali Nanggroe Malik Mahmud dan Wakil Gubernur Aceh, H. Muzakkir Manaf di pintu utama ke Gedung ISC, insiden yang tak terpuji itupun terjadi. Saat para insan Pers mengabadikan gambar,tiba-tiba salah seorang oknum KPA/PA tersebut melontarkan kata- kata pelecehan terhadap wartawan, “pagar- pagar, hana wartawan-wartawan”( tutup, tutup, enggak ada wartawan-wartawan-red) begitulah kata-kata pelecehan terhadap wartawan ketika itu para insan pers ingin mengabadikan Wali Nanggroe Aceh dan Muzakkir Manaf saat memasuki pintu gedung ISC.

BACA JUGA...  Sambut HUT Kodam IM, Koramil Jantho Gelar Gotong Royong di Mesjid

Sementara itu, wartawan tidak mengubris atau tidak peduli dengan kata- kata pelecehan tersebut dan tetap mengambil foto untuk dokumen malah menerima nasib tragis, oknum Satgas yang bergaya ala aparat keamanan benaran itu tega mendorong wartawan yang sedang mengambil foto hingga terjatuh.

Atas dasar itu, para wartawan di Aceh Timur menilai sikap arogansi oknum Satgas itu tidak diterima oleh puluhan wartawan yang sedang meliput kegiatan maulid tersebut dan akhirnya semua wartawan yang bertugas dalam wilayah Kabupaten Aceh Timur meninggalkan lokasi gedung ISC menyatakan untuk memboikot kegiatan itu.

“Saya rasa PA ataupun jajaran KPA yang ada di Aceh Timur harus diberikan pemahaman tentang fungsi pers agar mereka tau tugas wartawan, sehingga hal ini tidak selalu terjadi pada setiap acara yang dilaksanakan oleh mereka,” ujar salah satu wartawan media online di lokasi kejadian.(Bongkarnews)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *