Unjuk Rasa Warga Meunggamat, Ultimatum Seminggu

  • Bagikan
Peserta pengunjuk rasa tolak tambang di Halaman Kantor Bupati Aceh Selatan, Rabu, (30/8).(Photo/Media Aceh/ Maslow Kluet).

TAPAKTUAN (MA) Ratusan warga Meunggamat, Kecamatan Kluet Tengah, Kabupaten Aceh Selatan kembali melakukan demo menuntut penutupan usaha tambang PT. Beri Mineral Utama (BMU) dan perkembangan lain di sana.

Kali ini, massanya lebih besar mencapai hampir seribuan orang dari pada aksi unjuk rasa serupa yang menuntut tutup tambang, di Kantor Camat Kluet Tengah pada 17 Agustus yang lalu.

Unjuk rasa kali ini, mengambil lokasi di Kantor Bupati Aceh Selatan Jalan T. Ben Mahmud Tapaktuan.

Aksi unjuk rasa kali ini,  tampaknya berhasil mempressure  pimpinan daerah baik eksekutif maupun legislatif.

Buktinya, kedua lembaga pemerintahan itu sepakat menutup tambang dan mencabut izin PT. Beri Mineral Utama (BMU) secara permanen, sesuai tuntutan warga.

Hanya saja, secara prosedur adminstrasi, DPRK akan mengeluarkan surat dukungan pencabutan izin dan rekomendasi penutupan tambang secara permanen diberikan batas waktu selama seminggu.

Sebagaimana disampaikan Ketua DPRK Aceh Selatan Amiruddin. SH, setelah menerima saran-saran dari anggota dewan seperti Hadi Surya, Baital Mukadis, Zamzami dan Ridwan.

Hasil kesepakatan dengan warga pendemo seperti disampaikan Korlap Aksi Unjuk Rasa Tolak Tambang Kecamatan Kluet Tengah, Sutrisno, saat berdialog mewakili peserta unjuk rasa, tenggat waktu selama satu minggu adalah kesepakatan kedua belah pihak antara peserta unjuk rasa dengan pemerintahan Aceh Selatan (Pemkab dan DPRK Aceh Selatan).

Unjuk rasa berakhir sekitar pukul 14.30 WIB setelah penyampaian orasi  oleh pengunjuk rasa dengan nada tinggi.

Mereka bahkan menyebut, Pemkab dan DPRK (pemerintah) kalah dengan ibu Hanum, sebagaimana tertulis di pamflet.

Bunyi pamflet  lainnya yang agak keras menuding Hj. Latifah Hanum sebagai cukong yang harus tumbang.

Sekdakab Aceh Selatan Cut Syazalisma, S. STP disambut gembira oleh pengunjuk rasa karena dinilai sangat respon terhadap kehadiran para pengunjuk rasa.(Maslow Kluet).

Loading

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Malu Achh..  silakan izin yang punya webs...