“Korban saat itu sedang berbelanja di Pasar Cakra, tiba-tiba dihampiri oleh 4 orang keturunan Tionghoa, 2 orang laki-laki dan 2 orang perempuan,” imbuhnya.
Para pelaku berpura-pura menanyakan sebuah alamat. Korban kemudian diajak berjabatan tangan. Sampai salah satu pelaku yang mengaku sebagai paranormal, mengatakan sesuatu yang membuat korban ketakutan yakni terkena guna-guna.
“Pelaku mengatakan, kalau guna-guna di tubuh korban tidak dihilangkan, nanti anaknya menjadi korban,” cetusnya.
Para pelaku kemudian membawa korban berputar-putar keliling Cakra dengan menggunakan mobil Honda CRV. Dalam perjalanan, korban ‘didoktrin’ agar mau menghilangkan guna-guna pada dirinya dengan cara mencuci harta benda korban.
“Korban dalam keadaan terhipnotis kemudian diajak ke rumahnya untuk mengambil harta bendanya,” lanjutnya.
Korban pun menuruti kemauan pelaku yang sudah menghipnotisnya. Korban menyerahkan uang Rp 30 juta berikut sejumlah perhiasan emas dan berlian kepada para pelaku.
“Kemudian di dalam mobil, para pelaku mengambil kantong berisi harta benda korban. Saat hendak dikembalikan ke rumah korban, para pelaku rupanya menukar keresek berisi barang-barang tadi dengan keresek lainnya yang ternyata berisi air mineral,” paparnya.
Setelah berhasil menguras harta korban, para pelaku pergi meninggalkan rumah korban. Korban pun kembaki tersadar setelah para pelaku pergi.
Soal kasus penipuan dengan modus hipnotis ini sempat ramai di media sosial. Entah siapa yang mulai membagikan foto 4 wanita yang disebutkan sebagai pelaku hipnotis.
Terkait foto tersebut, Kapolres memastikan bahwa keempat wanita itu bukan pelaku penipuan yang dimaksud.
“Yang jelas sampai saat ini para pelaku belum berhasil kami tangkap. Mungkin foto yang beredar tersebut para pelaku penipuan hipnotis yg diungkap oleh Polda Jatim,” ungkap Heri.
Polisi juga sempat memperlihatkan foto 3 perempuan yang beredar di Facebook itu kepada korban.
“Saat itu foto tersebut sudah diperlihatkan kepada korban yang di Cakra. namun pelakunya bukan itu.
Itu sekedar infonya,” pungkasnya.
(mei/idh)