Bicara tentang masakan atau kuliner Aceh memang tak pernah habis dan sangat terkenalke penjuru dunia. Kali ini, di momentum Pekan Kebudayaan Aceh ke-8, Stand pameran Kuliner Tradisi Kabupaten Aceh Timur menjadi stand terbaik di taman Ratu Sultanah Safiatuddin, Selasa 7 November 2023.
Oh ya, sekedar informasi saja, istilah kuliner akhir ini sangat sering menghiasi laman media massa. Ternyata istilah Kuliner berasal dari bahasa Inggris “culinary” Culinary diartikan sebagai yang berhubungan dengan dapur atau masakan. Masakan tersebut dapat berupa lauk-pauk, makanan (panganan) dan minuman. Kata kuliner menjadi luas di Indonesia akibat dari pemberitaan media massa dan televisi yaitu acara-acara wisata.
Kembali ke stand PKA ke-8. perolehan peringkat I untuk Aceh Timur berhasil diperoleh setelah melewati serangkaian penilaian dari dewan juri. Sementara juara II diraih oleh kabupaten Gayo Lues, peringkat III Kota Subulussalam, peringkat IV Kabupaten Bener meriah, dan peringkat V ditorehkan Kabupaten Aceh Barat.
“Alhamdulillah kita memperoleh peringkat I di pameran Kuliner PKA -8. Terimakasih kami sampaikan kepada seluruh tim yang telah berkerja keras dalam pameran ini,”Dra. Zuhrawati, Koordinator Stand Kuliner Aceh Timur bicara rasa gembiranya.
Maka tak heran. Zuhra bicara panjang lebar. Katanya, sejak dibuka bazar kuliner di Arena Anjungan Kabupaten Aceh Timur diburu banyak pengunjung membeli jajanan kuliner khas. Kenapa pengunjung sampai memburu seperti itu?.
“Ragam kuliner khas asal kabupaten yang terletak di bagian Pantai Timur Aceh ini di pamer setiap harinya selama PKA berlangsung. Setiap hari ada sajian kuliner bervariasi kita pamerkan,” ujar Dra. Zuhrawati merincikan ada 18 kuliner dari stand Aceh Timur yaitu Batari Bandeng Tanpa Duri, Kari kambing pak Is, Cek Man Kolding, .
Selain itu ada makanan lainnya rujak Blang Bitra, Mie Blang Bugeng, Mie Kocok Jamno IDI, Bhoi, Kue Keukarah, Haluwa, Mieu Keung Peureulak Bakpia Dapoe Ustrah, Kue Lemang Julok, Pulot ijo dan ragam kuliner laninya.
“Semoga ini menjadi pengobat letih dan lelahnya kawan-kawan semua dalam mempersiapkan segala sesuatunya,” demikian Zuhra menuturkan.
Mana tahu anda sempat melintasi Aceh Timur baik siang maupun malam, dan ada maksud singgah dan mencari makanan dan minumum kuliner khas kabupaten bekas kerajaan Islam pertama di nusantara ini, berikut nama nama makanan yang bisa anda pertimbangkan untuk dicicipi.
1. Kuah Sikameng
Kuliner Kuah Sikameng merupakan salah satu makanan khas Idi Rayeuk yang paling populer dan rasanya sangat nikmat. Makanan ini berbahan utama daging kambing yang empuk, memang masakannya hanpir mirip seperti gulai kambing pada umumnya, tetapi dengan campuran rempah yang nikmat dan kuah yang kental, kuliner ini memilki cita rasa tersendiri.
Salah satu masakan kari kambing terkenal adalah Kari Kambing Pak Is Peureulak. Kari kambing tersebut menjadi salah satu kuliner yang menjadi tujuan utama untuk sarapan dan makan siang bagi tamu-tamu yang datang dari luar daerah.
Kedai kari kambing ini sudah dibuka sejak tahun 80 an dan bumbu khasnya diracik khusus oleh sang pemiliknya yaitu Ismail Hamzah yang juga penduduk gampong Pasir Putih Kecamatan Peureulak dengan rasa dan khasnya tidak pernah berubah di lidah para penikmat kari.
Selain rasanya enak, lokasi penjual pun mudah untuk dicari, berada di komplek terminal lama Peureulak atau bersebelahan langsung dengan Kantor Camat Peureulak atau depan Masjid Jamik.
Tentu selain itu, bila bicara warung kari kambing, masih banyak warung tersedia di sejumlah lokasi, dari Kota Idi hingga serba jadi. Jadi anda tidak perlu khawatir, kuliner ini bisa anda dapatkan pada siang hari di warung nasi yang tersedia baik di pusat kota Idi Rayeuk, maupun dipelosok kampung, tentu dengan rasa dan kelezatan yang menggugah dan memang kuliner ini hanya tersedia pada waktu makan siang.
2. Pisang Sale
Makanan ini adalah makanan khas Idi Rayeuk, Aceh Timur, bahkan daerah ini merupakan pusat Pisang Sale terbesar yang ada di Aceh. Kuliner ini merupakan pisang matang yang dikupas kulitnya lalu dijemur hingga kering, lau pisang yang sudah kering dipleskan dengan gula tebu. Penjemuran dilakukan agar pisang lebih tahan lama, untuk mendapatkan kuliner ini, anda bisa membeli di toko souvenir yang ada di wilayah tersebut.
3. Rujak Arakundo
Makanan ini cukup terkenal di beberapa kalangan wisatawan yang berkunjung ke Aceh Timur, rasa rujak ini cukup nikmat hingga menjadikannya kuliner ini cukup populer bagi pecinta kuliner. Kuliner ini di namakan Rujak Arakundo karena makanan ini berada di Desa Arakundo, Kecamatam Julok.
4. Kuah Bak Leubu Eungkot Masen
Makanan ini adalah gabungan dari dua makanan yaitu, Kuah Leubu dan Eungkot Masen yang rasanya sangat khas. Kuah Bak Leubu biasanya disebut kuah lada yang berbahan dasar pohon keladi, sedangkan Eukot Masen adalah ikan asin yang seperti kta kenal pada umumnya. Makanan ini juga pernah diperkenalkan di acara Culinary Festival pada tahun 2019 lalu.
Jadi, dari 18 kuliner khas kabupaten arah timur Aceh yang dipamerkan di stand Aceh Timur, dari Batari Bandeng Tanpa Duri, Kari kambing pak Is, Cek Man Kolding, Selain itu ada makanan lainnya rujak Blang Bitra, Mie Blang Bugeng, Mie Kocok Jamno IDI, Bhoi, Kue Keukarah, Haluwa, Mieu Keung Peureulak Bakpia Dapoe Ustrah, Kue Lemang Julok, Pulot ijo dan ragam kuliner laninya. Untuk saat ini, cuma empat saja yang dapat diuraikan, selebihnya silahkan pembaca googling ya atau lebih lengkapnya silahkan datang ke Aceh Timur dan nikmati sepuasnya makanan lezat warisan para raja kerajaan Islam pertama di Nusantara.
Jadi, soal masakan lezat, bukan sekedar bicara, Aceh Timur memang rajanya. Selamat untuk stand Aceh Timur yang telah meraih juara pertama soal kuliner di PKA ke-8. (***)