Pengunjung PKA Ke-8 Padati Anjungan Aceh Selatan 

  • Bagikan

BANDA ACEH (MA) Setiap daerah memiliki anjungan pada  Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 di areal Taman Sri Ratu Safiatuddin Banda Aceh.

Bagi 23 kabupaten/kota, anjungan itu pun, sudah ada sejak penyelenggaraan PKA sebelumnya.

Kali ini, sebagian daerah hanya merenovasi dan memperbaiki, bagian-bagian yang rusak agar lebih indah dipandang mata.

Tidak kurang, Aceh Selatan juga menghadirkan anjungan yang indah untuk dilihat dan menarik untuk dikunjungi.

Tidak dipungkiri, anjungan Aceh PKA ke-8 Aceh Selatan sepertinya memiliki magnit yang mampu menarik para pengunjung untuk mengunjunginya.

Tidak pelak, sejak pembukaan PKA ke-8 pada Sabtu, (4/11), malam, ribuan pengunjung memadati areal anjungan.

Bahkan, petugas anjungan kewalahan melayani pengunjung yang akan masuk ke ruang utama yang menghadirkan pelaminan adat tiga suku yaitu Aceh, Aneuk Jamee dan Suku Kluet.

Karena petugas belum membuka pintu dan belum memperbolehkan untuk masuk, pengunjung sudah mulai ramai di bawah  Rumoh “panggung” (tungkatang-bahasa Kluet-red) Aceh Selatan tersebut.

Hasil pantauan mediaaceh.co.id, bahkan sejak sore, warga mulai berdatangan datu-datu dan puncaknya pada malam hari, benar-benar membludak. Luar biasa ramainya.

Mereka, mau berdesak-desakan  untuk melihat berbagai hal yang mungkin tidak dijumpainya pada anjungan lain.

Aceh Selatan memang unik dan menarik. Bukan saja, tradisi turun temurun masyarakatnya, budaya, nilai-nilai adat dan hasil alamnya.

Rempah-rempah yang kini menjadi thema PKA, adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan rakyatnya.

Bermacam-macam rempah pun, seperti pala, cengkeh, kayu manis, nilam, kemiri dan serei serta berbagai jenis lainnya, dipamerkan di Anjungan Aceh Selatan.

Selain pengunjung dalam dan luar daerah, terdapat turis mancanegara yang datang ke Anjungan Aceh Selatan yang terbuat dari bangunan kayu pilihan itu  yakni dari  Jepang dan Malaysia.

Aceh Selatan konsisten dengan tema  pelaksanaannya yang mengangkat tagline  “Rempahkan Bumi, Pulihkan Dunia”.

Event ini pun, Aceh Selatan benar-benar ingin menghadirkan  dan menampilkan suasana kehidupan yang tradisi dan harmoni di tengah heterogenitas masyarakatnya yang berbaur dalam perpaduan  tiga suku yakni Suku Aceh. Aneuk Jamee dan Suku Kluet (Kluwat-red).

Dalam anjungan, Aceh Selatan ditampilkan lini peradaban masa lalu, yaitu Aceh Selatan masa lalu, Aceh masa kini, dan Aceh masa depan yang merupakan bagian dari keutuhan Aceh.

Bila pengunjung PKA ke-8 ingin lebih tahu tentang Aceh Selatan dan kehidupan masyarakatnya, berkunjunglah ke anjungannya.(Maslow Kluet).

Loading

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Malu Achh..  silakan izin yang punya webs...