SABANG, MA| Salah seorang warga Sabang, Riandi Armi menegaskan bahwa sudah saatnya Pemerintah Kota Sabang untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja manajemen RSUD Sabang.
Permintaan itu dianggap penting karena semakin merosotnya kinerja pelayanan publik tersebut, dimana banyak hal-hal yang bertentangan dengan azas kemanusiaan dan bertentangan dengan UU Kesehatan.
Riandi menyebutkan, RSUD Sabang merupakan garda terdepan dalam pelayanan Kesehatan bagi masayarakat Sabang, tentunya harus didukung oleh tenaga Kesehatan yang berkompeten, bukan tenaga Kesehatan hasil rekomendasi oknum-oknum tertentu.
Harusnya orang-orang professional yang di tempatkan di IGD, bukan orang-orang yang merasa sok paling jago atau oknum-oknum yang memiliki ego. Karena sebagai pelayanan public harus mengkesampingkan Ego.
“ Sudah saatnya, Pj. Walikota Sabang melakukan evaluasi, saya rasa juga banyak masyarakat yang mengeluh terhadap pelayanan buruk RSUD Sabang,” tegas Riandi.
Dijelaskan, banyak kejadian-kejadian yang memilukan terjadi di RSU Sabang, salah satu contoh ada oknum dokter itu menolak untuk melakukan pemeriksaan kolesterol dengan alasan prosedur. Mirisnya, oknum itu sampaikan kalau pemeriksaan koleterol di apotik-apotik atau di Poli bukan di IGD, ucap Riandi yang juga sebagai Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia Kota Sabang.
Menurutnya, orang yang dilarikan ke IGD itu sudah pasti dalam kondisi gawat darurat. Jika pelayanan public menolak, tentunya itu mencoreng citra RSU Sabang dan tentunya juga telah mengangkangi UU Kesehatan NO 17 Tahun 2023.
Bahkan di Bulan Februari 2024, dirinya juga mengalami hal pahit yang sampai kini membekas dan tidak terlupakan. Sehingga alasan evaluasi manajemen RSUD sabang sangat mendesak dilakukan
“ Saya alami sendiri, bagaimana pada malam dini hari tersebut pihak RSUD meminta saya untuk membayar lunas biaya pendampingan perawat sebesar Rp. 1.700.000, padah saat ini istri saya tengah berjuang dengan maut dan dalam kondisi tidak sadar,” keluhnya lagi.
Maka dari itu, Pj. Walikota harus melakukan langkah cepat untuk melakukan evaluasi manajemen, karena besar harapan masyarakat Kota Sabang terhadap pelayanan maksimal dari RSUD.
“ Kita tidak ingin mencari siapa salah dan siapa yang benar, saya hanya ingin manajemen di evaluasi untuk menjadikan RSUD Sabang menjadi lebih baik,” harap Riandi. [Ril]