“Ini adalah peradaban kaum di Aceh yang multi etnik, beragam kebudayaan terlihat malam ini. Inilah kaum Aceh. Kalau saya boleh katakan, saatnya orang di luar Aceh. Jika ingin melihat keberagaman suku dan budaya di sini,” jelas Meurah sambil menyeruput kupi di Anjungan Aceh Tamiang. Tadi malam [Sabtu, 4 November 2023] di Banda Aceh.
BANDA ACEH | mediaaceh.co.id – Penjabat (PJ) Bupati Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tamiang. Dr. Drs. Meurah Budiman, SH. MH. Sangat menikmati pembukaan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke 8 di taman Ratu Safiatuddin, Lampriek. Banda Aceh.
Suguhan Anjungan yang mencerminkan adat dan budaya 32 Kabupaten Kota masing-masing daerah di provinsi Aceh, tumpah ruah menjadi satu kesatuan suku-suku di Aceh.
“Ini adalah peradaban kaum di Aceh yang multi etnik, beragam kebudayaan terlihat malam ini. Inilah kaum Aceh. Kalau saya boleh katakan, saatnya orang di luar Aceh. Jika ingin melihat keberagaman suku dan budaya di sini,” jelas Meurah sambil menyeruput kupi di Anjungan Aceh Tamiang. Tadi malam [Sabtu, 4 November 2023] di Banda Aceh.
Apalagi itu, jelas Meurah. Dari berbagai tarian yang disuguhkan menggambarkan betapa masyarakat Aceh itu energik dan sangat heroik. “Apalagi pada zamannya kesultanan Iskandar Muda dan Keumalahayati, Aceh dikenal pemberani dan patriotik. Malam ini adegan itu disuguhkan lewat tarian yang sangat memukau,” jelasnya.
Keta Meurah, melalui ajang PKA. Selayaknya dunia luar memandang Aceh tidak kecil, sebaliknya Aceh adalah peradaban yang maju. Karena multi etnik, betapa tidak; dengan 13 suku yang mendiami seluruh wilayah Aceh dan memiliki 11 bahasa induk daerah menjadikan Aceh kaum yang besar dan disegani.
Bahkan, jabar Meurah, dari satu bahasa induk [bahasa utama] di daerah Aceh. Terpecah lagi dari menjadi bahasa pulau dan wilayah setempat dengan logat dan lapat yang berbeda.
Meurah terlihat sumringah, mengisahkan secuil keberadaan suku, adat dan bahasa Aceh pada mediaaceh.co.id. malam itu. Sebagai orang Nagan Raya yang dikenal heroik dan tegas. Tergambar ketika Meurah bercerita. Apalagi dirinya bagian dari titisan darah biru. Yang ikut memperjuangkan wilayah Aceh.
Keakraban Meurah dengan tim di Anjungan Aceh Tamiang begitu kental, sesekali Dia berkelakar. Yang membuat tim tersenyum dan ter bahak karena celotehnya.
Meurah begitu bersemangat malam itu. Beban tugas yang menggelayut seakan lepas dari pikirannya. Karena pengaruh kekuatan ruh PKA ke 8 yang menghipnotis dirinya.
“Asabat saya, Insha Allah. Aceh Tamiang bisa memberikan hadiah teristimewa bagi seluruh warga di sini. Mudah-mudahan dengan ijin Allah SWT. Kita doakan bersama. Sebab anjungan Aceh Tamiang ini sangat unik dan fenomenal,” pungkas Meurah. [Syawaluddin].