Hujan Meriahkan Pembukaan MTQ Ke-35 di Aceh Utara, Ayah Wa Jadi Sorotan

Bupati Aceh Utara H. Ismail A Jalil, SE.,MM (Ayah Wa) saat menyampaikan kata sambutan pembukaan MTQ Ke-35 diatas podium tanpa menggunakan payung dengan derasnya hujan.

ACEH UTARA | MA Guyuran hujan sejak sore hingga malam hari tidak menyurutkan semangat masyarakat dan peserta Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-35 tingkat Kabupaten Aceh Utara. Pembukaan ajang bergengsi ini tetap berlangsung khidmat dan penuh makna di Lapangan Upacara Kantor Bupati, Lhoksukon, Jumat malam, 18 April 2025.

Ratusan masyarakat, tamu undangan, dan kafilah dari 27 kecamatan di Aceh Utara memadati lokasi acara, meski langit terus menurunkan hujan. Namun justru, di tengah derasnya hujan itu, muncul sebuah momen penuh kesan yang menyentuh hati banyak orang.

Bupati Aceh Utara, H. Ismail A. Jalil, S.E., M.M., atau yang akrab disapa Ayah Wa, menyampaikan sambutan tanpa payung, berdiri tegak di podium terbuka, membiarkan dirinya diguyur hujan bersama rakyat. Aksi ini sontak mengundang decak kagum dan apresiasi dari berbagai kalangan, dianggap sebagai simbol keteladanan dan komitmen seorang pemimpin dalam mendampingi masyarakat tanpa sekat.

“MTQ bukan tujuan akhir, tetapi sarana untuk membumikan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan masyarakat,” ujar Ayah Wa lantang, suara beliau menggema di tengah rintik hujan, disambut takbir dan tepuk tangan hangat para hadirin.

BACA JUGA...  Data Angka Kemiskinan Ekstrem Aceh Utara Terus Menurun 

MTQ ke-35 ini mengusung tema “Bangkitkan Generasi Bumoe Pase yang Qur’ani, Cerdas, dan Berakhlak Mulia”, sebagai wujud visi Pemerintah Kabupaten Aceh Utara dalam mencetak generasi muda yang kuat secara spiritual, unggul dalam akhlak, serta cerdas dalam pemikiran.

Peserta MTQ Ke-35.

Tercatat sebanyak 851 peserta dari 27 kecamatan didampingi 54 official, ambil bagian dalam perhelatan ini. Mereka akan bertanding dalam berbagai cabang lomba, seperti Tilawah, Hifzhil Qur’an, Tafsir, Fahmil Qur’an, Syarhil Qur’an, Khattil Qur’an, dan cabang lainnya, selama tujuh hari, mulai 18 hingga 24 April 2025.

Dalam sambutannya, Ayah Wa menegaskan pentingnya menjadikan MTQ sebagai sarana pembinaan karakter generasi muda Aceh Utara.

“Kita ingin generasi muda tumbuh menjadi insan-insan yang mencintai Al-Qur’an, menjadikannya pedoman hidup, serta mampu mengamalkan nilai-nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Ayah Wa.

Meski diguyur hujan, suasana pembukaan tetap berlangsung meriah. Lantunan ayat suci Al-Qur’an dari qari nasional asal Aceh membuka rangkaian acara, diiringi syahdu Shalawat Badar yang membangun suasana religius dan haru.

Kemeriahan berlanjut dengan pengibaran bendera MTQ diiringi Himne dan Mars MTQ, disusul penekanan tombol serune oleh Bupati sebagai simbol dimulainya kompetisi. Momen itu disaksikan oleh jajaran Forkopimda, para tokoh agama, pejabat daerah, dan seluruh peserta dengan penuh antusias.

BACA JUGA...  Di Musrenbang RKPD, Asra Minta Forum Musyawarah Cerdas dan Cermat Susun Program Prioritas

Selain itu, dilakukan juga pelantikan Dewan Hakim yang akan menilai jalannya perlombaan. Prosesi ditandai dengan pengambilan sumpah dan pemakaian toga oleh Bupati kepada perwakilan dewan hakim.

“Keberhasilan MTQ tidak hanya ditentukan oleh kualitas peserta, tetapi juga oleh integritas dan keadilan para dewan hakim,” tegas Ayah Wa.

Rangkaian pembukaan ditutup dengan defile kafilah dari seluruh kecamatan. Meski hujan tak kunjung reda, para peserta tetap semangat menampilkan kekompakan dalam balutan busana adat dan seragam khas masing-masing daerah. Sorak sorai dan tepuk tangan warga yang memadati sisi lapangan menambah semarak suasana.

Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Wakil Bupati Tarmizi (Panyang), Dandim 0103/Aceh Utara, Kapolres Aceh Utara, Ketua MPU Tgk. H. Abdul Manan (Abu Manan Blang Jruen), Ketua DPRK Arafat Ali, seluruh kepala SKPK, camat, serta tokoh agama dan masyarakat dari berbagai penjuru Aceh Utara.

Kehadiran mereka mencerminkan dukungan penuh terhadap MTQ sebagai agenda strategis dalam membangun peradaban Islam di wilayah ini.

MTQ ke-35 bukan sekadar ajang tahunan, tetapi menjadi wujud nyata ikhtiar bersama dalam membina generasi Qur’ani yang unggul secara intelektual dan spiritual. Di tengah tantangan zaman yang kian kompleks, MTQ hadir sebagai pilar pembinaan moral dan akhlak sejak dini.

BACA JUGA...  Pj Bupati Mahyuzar Serahkan Kunci Rumah Bantuan Baitul Mal dan Islamic Relief

Pembukaan yang berlangsung dalam guyuran hujan ini menjadi catatan bersejarah. Hujan yang membasahi malam itu justru menjadi berkah, memperkuat makna syiar Islam dan semangat kebersamaan. Sosok Ayah Wa, yang berdiri teguh tanpa payung di tengah derasnya hujan, menjadi simbol keteguhan hati dan kepemimpinan yang merakyat.

Melalui MTQ ini, Aceh Utara menegaskan komitmennya dalam melahirkan generasi Qur’ani yang tak hanya mampu membaca dan menghafal Al-Qur’an, tetapi juga siap menjadi pelopor penerapan nilai-nilai Islam dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.(Sayed Panton)