Pemkab Asel “Cuek” Pengangkutan Biji Besi ke Pelabuhan Tapaktuan

Inilah areal dalam Dermaga Pelabuhan Tapaktuan yang dijadikan Syahbandar sebagai lokasi penumpukan mineral biji besi yang diduga mencemari udara dan dikeluhkan warga sekitar Tapaktuan.(Foto/mediaaceh.co.id/istimewa).

TAPAKTUAN (MA) Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan (Pemkab Asel) tidak ambil pusing alias “mencuekin” pengangkutan biji besi oleh dua perusahaan ke Pelabuhan Tapaktuan di tengah operasional yang berlangsung bertahun-tahun.

Hal itu ditegaskan Penjabat Bupati (Pj) Bupati Aceh Selatan Cut Syazalisma melalui Plt. Asisten II Bidang Ekonomi Setdakab Aceh Selatan Wili Cahyadi menjawab mediaaceh.co.id, melalui WhatsApp, Senin, (27/1).

Penegasan itu, bermula dari pertanyaan, apa yang akan dilakukan Pemkab Aceh Selatan sehubungan keluhan sebagian warga  atas kegiatan yang mengangkut biji besi PT. PSU ke  Pelabuhan Tapaktuan.

Wili mengatakan, sejauh ini tidak ada kontribusi apapun dari PT. PSU untuk Pemerintah  Aceh Selatan.

BACA JUGA...  Terima PASIS Sesko, Sekda: Kini, Aceh sangat Aman, Nyaman dan Damai

Tentang isu Pemkab Aceh Selatan menerima dana safety Rp. 1 Milyar dalam kaitan kompensasi atas pemakaian fasilitas Jalan Kabupaten, Wili juga membantah.

“Sejauh ini tidak ada kontribusi apapun dr PSU untuk  Pemerintah  Aceh Selatan dari perusahaan Leuser Abdya,” kata Wili.

Alasannya, karena yang mereka lewati just bukan Jalan Kabupaten.

“Jalan A. Yani Pasar Baru , dari simpang Terapung bukan Jalan Kabupaten, itu Jalan Provinsi Bang, ucap Wii.

Sementara itu, warga di sekitar Pelabuhan Tapaktuan dan pengguna jalan yang melintas di jalan baik Jalan Nasional Tapaktuan-Banda Aceh, maupun Jalan Merdeka dan Jalan A. Yani mengeluhkan tebaran debu.

BACA JUGA...  Ketua DPRA: Pj Gubernur Perlu Evaluasi Manajemen RSUZA

Ironisnya, pihak Syahbandar Pelabuhan Tapaktuan atau Pelabuhan Kelas III, tidak respek terhadap dampak buruk dari penumpukan bahan mineral biji besi tersebut.

Padahal, pelabuhan Perintis itu, digunakan sebagai pelabuhan umum yang berfungsi mengangkut orang dan barang.

Pihak Syahbandar Pelabuhan Tapaktuan, sejauh ini, belum memberikan konfirmasi terkait masalah tersebut, kecuali sebelumnya, memberikan alasan untuk sementara sebelum menggunakan pelabuhan khusus di Bakongan Timur.

“Setahu kita, pelabuhan itu bukan untuk penumpukan dan pengangkutan bahan tambang,” kata sumber yang layak dipercaya.

Kepala Dinas Perhubungan Aceh Selatan Filda Yulisbar yang dikonfirmasi, Senin, (27/1), tidak memberikan tanggapan panjang-lebar, kecuali mengakui sulit berkomunikasi dan berkordinasi dengan pihak manajemen PT. PSU.

BACA JUGA...  437 Siswa Madrasah Bersaing di Ajang KSM Tingkat Kota Banda Aceh

Perwakilan/Humas PT. PSU Fijan, sejauh ini sulit dihubungi guna mendapatkan penjelasan.(Maslow Kluet).