LHOKSUKON (MA) – Ketua DPW Partai Aceh Kabupaten Aceh Utara M. Jhony, SH dihadapan ribuan santri dan para tamu undangan serta tokoh agama mengucapkan terimakasih atas kehadirannya untuk menghadiri maulid akbar nabi Muhammad SAW 1446 H / 2024 M, yang berlangsung di kediaman H. Ismail A Jalil, SE.,MM (Ayah Wa), Sabtu, (23/11/2024).
M. Jhony di acara tersebut mengungkapkan perjalanan politik yang selama enam bulan ini yang dilakukan pihaknya untuk pasangan calon bupati dan wakil bupati Aceh Utara H. Ismail A Jalil, SE,.MM (Ayah Wa) dan Tarmizi,S.I.Kom (Panyang) dan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Aceh H. Muzakir Manaf (Mualem) dan H. Fadhlullah (Dek Fadh).
“Enam bulan yang sudah kita kunjungi baik itu di kecamatan dan gampong, kami atas nama tim Ayah Wa-Panyang dan Mualem-Dek Fadh telah berusaha yang terbaik untuk Aceh Utara dan Aceh. Dan kita sudah turun berbagai lapisan masyarakat. Dan kita juga sudah menginput persoalan-persoalan yang ada di Aceh Utara selama ini, dimana kita juga mengunjungi para ulama-ulama dan para pimpinan dayah yang ada di Aceh Utara,” kata Jhony dihadapan ratusan masyarakat.
“Usaha yang kita lakukan selama enam bulan in, maka hari ini kita tutup dengan zikir, doa bersama dan maulid akbar nabi Muhammad SAW, apa yang sudah kita dilakukan hari ini di permudahkan oleh Allah SWT,” ucapnya.
Jhony juga dihadapan para ribuan masyarakat yang hadir pada acara maulid akbar menyampaikan persoalan-persoalan Aceh, dimana salah satunya hasil perjuangan perang yang panjang yang berakhir pada tahun 2005 yang lalu dengan sebuah keputusan.
“Dari hasil keputusan tersebut, bahwa Aceh ada hak memiliki kekhususan, yaitu salah satunya kekhususan dalam bidang agama, gimana caranya kita menghidupkannya dan menjalankannya, maka ini sudah ada di tangan kita bangsa Aceh,” kata Panglima Jhony.
Ia juga menyebutkan, beberapa kehidupan lainnya seperti sosial, budaya, ekonomi dan kehidupan segala aspek masyarakat Aceh pada umumnya dan Aceh Utara khususnya dan ini semua sudah tertuang dalam perjanjian MoU Helsinki antara pemerintah republik Indonesia dan GAM.
Maka harapan ini bisa berlanjut dan kekhususan, hanya pada tangan H. Muzakir Manaf (Mualem) dan H. Fadhlullah (Dek Fadh), ujarnya.
“Maka dengan perjuangan ini, kita meminta kepada Allah SWT untuk kemaslahatan Aceh di masa yang akan datang hanya pada Mualem-Dek Fadh harapan kita, yang telah tertuang dalam perjanjian MoU Helsinki,” katanya.
Maka oleh karenanya, abu, para pimpinan dayah semuanya Abi dan Walet. “Maka pada hari ini kita meminta kepada Allah SWT, H. Muzakir Manaf dan H. Fadhlullah menjadi pemimpin Aceh untuk menyelamatkan generasi-generasi Aceh untuk masa yang akan datang,” imbuhnya.
“Kita juga meminta dan memohon kepada Allah SWT agar H. Ismail A Jalil, SE.,MM dan Tarmizi Panyang,S.I.Kom menjadi pemimpin untuk Aceh Utara Bangkit kedepannya,” harap Jhony.(Sayed Panton).