[Kapolres Edukasi Dengan Mobil Vaksin Menangkal Informasi Hoax Terkaid Covid-19]
KAPOLRES Aceh Tamiang, AKBP Imam Asfali lakukan edukasi dengan menggunakan mobil vaksin untuk menangkal infotmasi hoax tentang vaksinasi covid-19.
Dia duduk dijok depan mobil avanza berwarna biru, putih dan hijau, sesekali mengernyitkan dahinya sambil menyeka keringat.
“Ini perjuangan yang harus kita lakukan, jika masyarakat Aceh Tamiang tak mau divaksin, tentu mereka akan rugi, juga pemerintah. Ini terjadi akibat informasi hoax yang didengungkan segelintir orang tentang bahaya vaksin. Padahal semua itu hoax,” tegas Imam.
Tak ada bahayanya seorang yang telah disuntik vaksin jika tubuh dalam kindisi fit [sehat]. Kata Imam, sebaiknya seseorang yang akan di vaksin harus jujur, terkait jejak rekam kesehatan dan penyakit bawaannya.
Sebab itu akan berpengaruh terhadap reaksi vaksin dan penyakit penyerta, seperti diantara Darah Tinggi, Diabetes, Tipes, gangguan Fungsi Hati dan lainnya.
Tak henti-hentinya seorang Imam menyuarakan tentang kejujuran terhadap seseorang penerima vaksin.
Biasanya, jika terdapat penyakit penyerta yang disembunyikan saat divaksin, akan berdampak pada si penerima vaksin. Biasanya mengalami demam yang tidak terlalu lama.
“Itupun jarang terjadi, sebab hampir rata-rata sebelum dilakukan vaksin, terlebih dahulu pasien vaksin diperiksa terlebih dahulu. Untuk menghindari kemungkinan,” jelas Imam.
Memang bukan kerja gampang memberikan penjelasan bahwa vaksinasi aman, sebab informasi hoax tetang vaksin yang menyesatkan tersebut, gemanya sangat besar.
Pun begitu, Imam tak putus asa, sebab apa yang dilakukannya sudah membuahkan hasil, masyarakat mulai tahu vaksin itu penting sebagai penangkal Covid-19 yang sangat efektif.
Sumgringah Imam menggambarkan hati dan perasaannya yang mewakili aktifitasnya dilapangan selama ini mulai membuahkan hasil.
Tak henti-hentinya Imam menyerukan pentingnya vaksin, meski Pandemi COVID-19 yang melanda negeri ini mulai surut atas ikhtiar Pemerintah dengan rakyatnya, namun vaksinasi harus terus dilakukan sampai virus yang mengancam nyawa manusia tersebut benar-benar lenyap dimuka bumi ini.
Demi mewujudkan Herd immunity tidak ada kata jenuh untuk mensosialisaaikan pentingnya vaksin. Apalagi hingga kini vaksinator terus menerus bekerja ekstra memberikan layanan terbaik kepada masyarakat di Ujung Perbatasan langsung dengan Sumatera Utara yaitu kabupaten yang di juluki Bumi Muda Sedia (Aceh Tamiang)
Kerja ekstra Tim Vaksinator ini juga sangat menentukan akan capaian Vaksinasi akhir Desember 2021 ini dengan capaian harus tercapai 70 persen warga Aceh Tamiang wajib vaksin harus tervaksin.
Untuk mencapai 70 persen warga Aceh Tamiang wajib vaksin harus tervaksin, Polres Aceh Tamiang sejak bulan oktober lalu bersama Dinas Kesehatan dan TNI melakukan mobile vaksinasi ke desa – desa.
“Saat ini capaian vaksinasi dosis pertama di Aceh Tamiang sudah mencapai sekitar 54 persen,” ungkap Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Imam Asfali SIK kepada mediaaceh.co.id, Senin, 13 Desember 2021 di Karang Baru.
Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Imam Asfali menjelaskan angka ini akan terus meningkat seiring dilakukannya vaksinasi hampir setiap harinya.
“Mobile Vaksin ke desa – desa setiap hari kita lakukan dengan target perhari berkisaran antara 1500-2000 orang perhari,” jelasnya.
Menurut Imam Asfali sebelumnya pelaksanaan vaksinasi di pusatkan diseluruh puskesmas yang ada dalam wilayah Kabupaten Aceh Tamiang.
Namun katanya sejak bulan Oktober lalu Polres Aceh Tamiang bersama Dinas Kesehatan dan TNI melakukan mobile vaksinasi ke desa – desa dengan tujuan agar memudahkan masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi.
“Metode Mobile Vaksinasi ini sangat efektif, hal ini terlihat dari capaian vaksinasi yang mengalami peningkatan sejak dua bulan terakhir,” ujarnya
Untuk itu dirinya menghimbau dan mengingatkan guna menjaga diri agar terhindar dari wabah COVID-19 agar masyarakat dapat ikut mensukseskan program vaksinasi ini.
“Kesuksesan vaksinasi ini sangat ditentukan dengan rasa kebersamaan kita semua untuk keluar dari pandemi yang berkepanjngan,” jelasnya.
Disamping itu sambung Imam untuk mempercepat vaksinasi terhadap masyarakat dibutuhkan sinergitas seluruh pihak untuk mensosialisasikan kepada masyarakat tentang pentingnya vaksinasi secara persuasif hingga ke rumah – rumah.
“Kesuksesan pelaksanaan Vaksin dibutuhkan sinergitas seluruh pihak untuk mensosialisasikan kepada masyarakat tentang pentingnya vaksinasi secara persuasif hingga ke rumah – rumah,” sebut Perwira 2 Bunga Melati ini.
Imam mengungkapkan sosialisasi ini sangat penting untuk terus dilakukan guna menepis isu miring tentang vaksin yang selama ini beredar di masyarakat.
“Sosilisasi dan edukasi yang kerap dilakukan merupakan kunci menangkal Hoaks tentang vaksin. Dan kita semua berkewajiban menangkal Hoaks itu,” tegasnya.
Disisi lain Imam mengingatkan meski sudah divaksin masyarakat harus tetap menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan tetap menjaga jarak dimanapun beraktifitas. [Syawaluddin].