PIDIE JAYA (MA) — Di tengah hamparan areal persawahan yang asri, Gampong Raya, Kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya, hadir sebuah terobosan menarik dalam dunia pertanian, yaitu budidaya melon hidroponik.
Green house melon yang dimiliki oleh Zulkhairi dan Khairul Saleh ini terletak tak jauh dari Kota Kecamatan Trienggadeng, dan telah menjadi sorotan berkat keberhasilannya dalam menciptakan peluang usaha baru yang menjanjikan.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Nakertrans Pidie Jaya, Fajri, bersama dengan wartawan mediaaceh.co.id, Kamis, (16/1/25) mengunjungi usaha budidaya melon yang inovatif ini. Mereka merasa bangga dan takjub melihat secara langsung keberhasilan para anak muda lokal dalam mengembangkan usaha ini.
Zulkhairi dan Khairul Saleh, dengan senyuman ramah, mengajak tim untuk melihat hasil melonnya yang segar dan siap panen.
Menurut Zulkhairi, budidaya melon tidaklah sulit dan biaya produksinya pun cukup terjangkau. Konsep green house yang digunakan memberikan keuntungan besar karena mampu mempertahankan suhu yang stabil dan melindungi tanaman dari cuaca ekstrem serta serangan hama.
Zulkhairi juga menyebutkan, dengan cara ini, hama pengganggu tidak dapat masuk, sehingga proses pertumbuhan melon berjalan lancar.
“Kami ingin menunjukkan bahwa anak muda bisa sukses dengan bertani, meski tinggal di desa. Lahan bisa dimanfaatkan secara produktif untuk usaha yang menjanjikan,” ujar Zulkhairi dengan penuh semangat.
Selain itu, mereka berencana untuk mengembangkan usaha ini menjadi objek wisata edukasi dan agrowisata, dengan memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan produk dan menginspirasi kaum muda untuk melihat peluang di sektor pertanian.
Kepala DPMPTSP Nakertrans Pidie Jaya Fajri, juga mengungkapkan harapan agar usaha budidaya melon ini bisa mengakses pasar modern dengan memenuhi prosedur sertifikasi standar, sehingga produk yang dihasilkan bisa diterima secara luas.
Zulkhairi menjelaskan bahwa melon yang dibudidayakan memiliki siklus 60 hingga 70 hari untuk siap panen. Mereka menanam dua jenis melon, yaitu Intanon RZ dan Sweet Net 9, di dalam green house seluas 200 meter persegi yang mampu menampung 366 polybag, dengan masing-masing polybag berisi dua tanaman. Setiap buah melon yang dihasilkan memiliki bentuk bulat sempurna dengan berat rata-rata 1,5 kilogram.
Harga yang ditawarkan cukup terjangkau, yaitu Rp 25.000 per kilogram, memberikan peluang besar bagi masyarakat yang ingin mencoba bisnis ini. Dengan harga yang bersaing dan kualitas yang terjamin, usaha budidaya melon hidroponik di Gampong Raya Trienggadeng diprediksi akan terus berkembang dan menjadi peluang usaha yang menjanjikan di masa depan.(TM)