Debat Terakhir, Ayah Wa-Panyang Bahas Isu Strategis, Banjir dan Hutan di Aceh Utara

Paslon Bupati dan Wakil Bupati Aceh Utara Nomor Urut 1 H. Ismail A Jalil, SE.,MM (Ayah Wa) dan Tarmizi,S.I.Kom (Panyang) saat debat terakhir yang diselenggarakan oleh KIP Aceh Utara, pada Kamis malam, (21/11/2024).

ACEH UTARA (MA) – Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Utara menggelar debat publik kedua atau terakhir pasangan calon (paslon) tunggal Bupati dan Wakil Bupati Aceh Utara, di Gedung Panglateh, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara, Kamis malam, 21 November 2024.

Debat terakhir itu diikuti paslon Bupati dan Wakil Bupati Aceh Utara, Ismail A. Jalil, SE,.MM (Ayah Wa)-Tarmizi,S.I.Kom (Panyang), disiarkan langsung melalui live streaming Serambinews, Puja TV, RRI Lhokseumawe dan Youtube KIP Aceh Utara.

Debat paslon bupati dan wakil bupati Aceh Utara dipandu oleh moderator Tika Darmawan yang membacakan pertanyaan tim panelis yang diserahkan kepada Ketua KIP Aceh Utara, Hidayatul Akbar.

Pasangan calon tunggal itu menjawab pertanyaan diajukan tiga panelis sesuai subtema debat. Tim perumus mengusung tema debat publik tentang “Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan, Pembangunan Berkelanjutan, Penerapan syari’at Islam dan Menjaga Keberlangsungan Perdamaian”.

Ketiga panelis tersebut adalah :

Tgk. H. Tasyukur, S.H., M.H., selaku Direktur Rumah Qur’an Daarul Huffadz Aceh, Tenaga Pengajar Fakultas Hukum, Tenaga Ahli MPU Aceh Utara dan Anggota Majelis Pendidikan Aceh Utara.

Dr. Yusrizal,SH.,MH, Ketua Program Studi Magister Hukum/Pakar Hukum Tata Negara Universitas Malikussaleh (Unimal), Dr. Yusrizal, S.H., M.H.

BACA JUGA...  SAPA Resmi Laporkan KIP Aceh Ke DKPP

Dr. Yusrizal Hasbi, S.H., M.H., MNLTD., CPM, Kepala Pusat Studi Hukum, Sosial dan Politik Unimal.

Setelah pendalaman visi-misi paslon dalam debat, Ayah Wa-Panyang menjawab sejumlah pertanyaan dari panelis dan salah satunya subtema tentang “Pelestarian Lingkungan Hidup, Pengelolaan Sumber Daya Alam Berkelanjutan dan Penanggulangan Bencana”.

Dan Moderator membacakan daftar pertanyaan panelis, bahwa berdasarkan penilaian Indeks Risiko Bencana (IRB) yang dikeluarkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), IRB Kabupaten Aceh Utara dan termasuk paling tinggi pada 2023 yang mengalami banjir di daerah tersebut.

Pertanyaannya, bagaimana langkah strategis paslon Bupati dan Wakil Bupati Aceh Utara untuk mitigasi bencana dalam rangka mengurangi risiko bencana, dan melatih masyarakat agar lebih siap terutama di daerah-daerah yang rawan bencana?.

“Menyangkut dengan banjir di Aceh Utara atau Lhoksukon dan sekitarnya itu sudah menjadi bencana yang luar biasa, juga menjadi status bencana nasional. Maka tugas kami dan tugas kita bersama yaitu tokoh politik untuk mendorong Pemerintah Aceh maupun pemerintah pusat agar bencana ini segera diselesaikan,” kata Calon Bupati Aceh Utara, Ayah Wa.

Ayah Wa juga mempertanyakan kenapa bencana banjir di Lhoksukon atau Aceh Utara selalu terjadi. Kata Ayah Wa, itu disebabkan banyaknya sungai di atas (pedalaman) seperti sungai (Krueng) Peuto, Keureuto, Pase, dan terdapat sejumlah sungai lainnya yang salah satu penyebab terjadinya banjir atau meluap hingga ke permukiman warga jika musim penghujan dan debit air sungai tinggi.

BACA JUGA...  Iko Arwil A.S: Jangan Pilih Kalau Dia Belum Berbuat Untuk Negeri Gayo

“Maka solusinya tidak ada cara lain, selain membuat normalisasi sungai di Kecamatan Lhoksukon dari hulu ke hilir perlu dilakukan sekitar 17 kilometer lebih. Solusi lainnya adalah harus membuat tanggul-tanggul secara permanen di sepanjang sungai tersebut, sehingga bencana banjir di Aceh Utara bisa teratasi,” ujar Ayah Wa, didampingi Calon Wakil Bupati Panyang diatas pentas.

Di samping itu, Ayah Wa menyebutkan, sesuai dengan Qanun Aceh Nomor 7 Tahun 2016 tentang Kehutanan Aceh. Maka tugas paslon Bupati dan Wakil Bupati Aceh Utara jika terpilih nanti adalah mengimplementasikan qanun tersebut tentang pelestarian hutan khususnya di Aceh Utara.

“Hutan adalah anugerah ‘Yang Maha Kuasa’, yang diberikan kepada kita masyarakat Aceh. Maka tugas kita untuk merawat dan melestarikan hutan tersebut dengan baik sampai ke anak cucu kita. Tentunya kami juga mensosialisasikan kepada masyarakat tentang ramah lingkungan, bagaimana pentingnya menjaga hutan. Akibat terjadi penebangan liar selama ini, ilegal logging yang mengakibatkan banjir,” ujarnya.

Ia juga menyebutkan, Ilegal logging juga terjadi erosi hingga mengalami longsor dan lain sebagainya. Untuk itu. “Tugas kita secara bersama-sama lestarikan hutan supaya masyarakat jangan sampai mengalami hal demikian,” ungkap Ayah Wa.

BACA JUGA...  Partai Golkar Serahkan SK untuk Ayah Wa-Panyang Cabup-Cawabup Aceh Utara

Selain itu, Ayah Wa menyebutkan, pihaknya akan memberi sanksi kepada mafia-mafia tanah yang merambas hutan di Aceh Utara. Tentu tidak terlepas juga meminta bantuan pihak keamanan TNI-Polri maupun Polisi Kehutanan (Polhut) untuk menjaga hutan secara ketat di daerah ini.

Debat publik itu dikawal pihak kepolisian Polres Aceh Utara hingga berakhirnya kegiatan tersebut dengan tertib.

Perlu diketahui, KIP Aceh Utara juga sudah melakukan debat Perdana pada Selasa malam, 5 November 2024 di aula kantor bupati Aceh Utara.(Sayed Panton).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *