BANDA ACEH | AP – Calon Gubernur Aceh dari jalur Independen, DR Ir H Abdullah Puteh, MSi merasa heran kenapa ada calon yang merasa titipan dari Pusat (Jakarta-red), karena menurutnya tidak ada istilah titipan Pusat.
“Jika ada titipan Pusat lalu saya titipan siapa, jika ada titipan Pusat ya kita tidak perlu ada Pemilukada Aceh karena yang menentukan dari pusat, saya kira pernyataan itu tidak tepat,” nilainya usai melakukan pendaftaran ke kantor KIP Aceh, Jum’at, 23 September 2016 siang.
Dalam acara ngopi bareng itu, putra asli Aceh Timur itu menyampaikan beberapa pesan terutama kepada para wartawan.
“Kami meminta tolong kepada pers untuk dapat menyampaikan yang kami yakini sebagai keyakinan tim untuk dapat disosialisasikan, kami tidak segan -segan memohon karena kami yakin betul peran media ini, karena bagaimana pun hingga hari ini di manca negara sana, Pers sangat menentukan perjuangan sebuah proses demokrasi,” ungkap mantan anggota DPR RI dalam acara kopi bareng sekaligus dijadikan ajang jumpa pers bersama puluhan wartawan dari berbagai media cetak, online dan elektronik.
Mantan Ketua Umum DPP KNPI itu berharap kepada seluruh masyarakat Aceh agar dapat mengetahui siapa sosok dirinya yang sesungguhnya, sehingga tidak ada istilah’ beli kucing dalam karung’.
“Hal ini juga penting demi kepentingan Bangsa, Negara dan demi Aceh yang kita cintai ini,” ujar suami dari anggota DPR RI, Marlinda Purnomo ini.
Terkait dengan Pemilukada, posisi semua calon-calon gubernur Aceh adalah sama, baik di mata Pemerintah Pusat, Rakyat dan aparat keamanan.
“Bahwa kita ingin seluruh masyarakat dan panitia penyelenggara pemilu dalam hal ini KIP serta penyelenggaraan negara agar betul-betul berlaku adil, itu yang kita inginkan karena kita tidak ingin ada pilih kasih dalam pemilukada kali ini, ketika terjadi pilih kasih maka sebuah proses demokrasi tidak berjalan dengan baik,” harapnya.
Terkait ada pihak yang menginginkan penambahan aparat keamanan di Aceh dan meminta aparat BKO ditambah, karena khawatir dengan keamanan di wilayah Aceh, Abdullah Puteh mengatakan bahwa selama institusi tersebut berbuat demi tegaknya negara, pihaknya sangat setuju.
“Hanya saja yang penting kehadirannya membuat Pilkada ini berjalan aman dan damai demi proses demokrasi yang baik,” pintanya.
Abdullah Puteh berharap jangan sampai kehadiran TNI dan Polri itu punya maksud yang tidak baik, bila itu terjadi, berarti tidak akan terjadi demokrasi yang baik dalam pemilukada nanti.
“Kita ingin semua calon kandidat Gubernur Aceh di perlakuan yang sama dan bertarung dengan sportif biarkan rakyat yang akan menentukan pilihannya, bahwa akhirnya terpilih si A atau si B kita harus akui kemenangan itu, jangan sampai Aceh ini terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” harapnya mengakhiri pertemuan. [Alan]