TAPAKTUAN (MA) – Sejumlah warga Gampong Hulu, Kecamatan Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan melakukan aksi di kantor keuchik (kepala desa) setempat, Kamis, (25/5).
Menurut keterangan, sejumlah warga yang didominasi ibu-ibu itu melakukan aksi berupa penyegelan kantor dengan cara membentang spanduk bertuliskan permintaan supaya Keuchik Gampong Hulu segera mengundurkan diri.
Penyegelan dilakukan warga dengan menggunakan spanduk. Warga menyegel kantor desa setempat karena kepala desa dinilai tidak transparan dalam mengelola dana desa.
Dalam aksi yang digelar secara damai itu, warga menyegel dengan menempelkan baliho bertuliskan disegel dan juga terdapat kalimat lainnya yang menuntut kepala desa untuk mundur, serta pesan agar dana desa tidak dikorupsi dan diminta tidak menipu masyarakat.
Menurut salah seorang peserta penyegelan, warga desa setempat melakukan aksi guna mempertanyakan penggunaan anggaran ketahanan pangan Rp.91 Juta dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Tahun 2022.
Menurut mereka, dana ketahanan pangan belum terlaksana secara kegiatan dan bahkan hanya dijanjikan untuk pembelian ayam potong.
Namun hingga beberapa kali dipertanyakan, namun tidak pernah terealisasi.
Menurut keterangan, Tuha Peut Gampong Hulu, Kecamatan Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan sudah menyampaikan persoalan itu kepada Keuchik Gampong Hulu berinisial Y.
“Namun tidak pernah ditanggapi dan bahkan hanya dijanji-janjikan, sehingga muncul sikap perlawanan masyarakat,” kata Ketua Tiga Peut Gampong Gamping Hulu Khairil, beberapa waktu lalu.
Keuchik juga tidak mencantumkan kegiatan ketahanan pangan dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) DD Desa Hulu, demikian dikemukakan beberapa warga.
Sejumlah warga setempat sangat berharap kepada pihak terkait agar mengambil langkah dan memproses persoalan yang terjadi saat ini akibat ketidak percayaan warga kepada oknum Keuchik.(Maslow Kluet).