BANDA ACEH | Sebanyak 60 Kader Peternakan (Mantri Hewan) baru binaan UPTD IKP (Inkubator Kader Peternakan) Saree, Aceh Besar berhasil dikukuhkan untuk terjun langsung membantu masyarakat peternakan di Aceh. Acara pengukuhan dan sekaligus pelepasan itu dilakukan oleh Kepala Dinas kesehatan Hewan dan Peternakan Provinsi Aceh, Dr. drh. Raihanah, M. Si yang diwakili oleh Kepala UPTD Inkubator Kader Peternakan, Saree, Drh. Zulyazaini Yahya di Aula UPTD Inkubator Kader Peternakan (IKP), Saree, Aceh Besar, Rabu 21 Desember 2016 lalu.
Dalam pidatonya, Kepala Diskeswannak Aceh memberikan beberapa nasehat dan dukungan moril kepada para kader dalam menjalankan profesinya nantinya ditengah-tengah masyarakat khususnya masyarakat peternakan.
“Jangan berhenti belajar, mengabdilah kepada rakyat,” demikian pesan Kepala UPTD Inkubator Kader Peternakan, Saree, Drh. Zulyazaini Yahya mewakili Kepala Dinas.
Kepala UPTD Inkubator Kader Peternakan, Saree, Drh. Zulyazaini Yahya dalam pidatonya di hadapan kader peternakan dan tamu undangan lainnya berharap supaya para kader terus mencintai pekerjaannya dan jangan sampai bekerja karena terpaksa.
“Kalau seperti itu bunuh diri namanya. Di luar negeri, sektor peternakan jadi idola bukan keiatan termarjinalkan,” demikian pesannya kepada kader peternakan baru itu.
Dalam pidatonya, beliau juga menguraikan pada tahun 2016 pihaknya hanya mampu mendidik 60 kader peternakan baru. Kedepan pihaknya berharap mendapat tambahan anggaran sehingga dapat mendidik kader lebih banyak lagi.
“Mereka kita didik selama 6 bulan dan juga ditambah dengan pembinaan karakter, sehingga lulusan ini wajib mampu menghafal ayat-ayat pendek yang ada dalam kitab suci Alqur’an,” ujar Zulyazaini.
Kepala UPTD IKP Saree ini menambahkan, 60 siswa yang didik pada tahun 2016 ini berasal dari proses seleksi dan kiriman dari kabupaten/kota, terutama dari generasi muda yang kekurangan biaya, anak korban konflik dan masyarakat miskin..
“Yang dilantik hari ini berasal dari 23 kabupaten/kota, dan dari keluarga kurang mampu,” jelasnya.
Pada Tahun 2016, peserta didik dibagi dalam 2 (dua) angkatan. Angkatan I dan II masing-masing berjumlah 30 siswa. Angkatan I dididik dari Bulan Maret sampai Agustus sedangkan Angkatan II dididik dari Agustus hingga Desember.
“Masa belajar siswa tahun ini sedikit berkurang dari tahun sebelumnya, dulu 8 bulan sekarang jadi 6 bulan,” ujarnya.
Tambahnya, seperti diketahui, pola pendidikan yang diterapkan di UPTD Inkubator Kader Peternakan Saree tergolong kepada pendidikan vokasi, dimana peserta didik diajarkan untuk memiliki keahlian tertentu dan dapat hidup mandiri dengan ilmu yang mereka miliki.
“Alhamdulillah, alumni UPTD Inkubator Kader Peternakan tidak ada yang jadi pengangguran, mereka dapat membantu dirinya dan juga orang lain terutama sektor peternakan,” ungkapnya.
Menurut Zulyazaini, sektor peternakan di Aceh sangat menjanjikan untuk dikembangkan. Kebutuhan daging khususnya di Aceh dan Nasional masih sangat tinggi, sehingga tak jarang harus diimpor dari luar negeri.
“Jadi untuk pengembangan sektor peternakan butuh sumber daya manusia dan keahlian,” katanya.
Sebelumnya, katanya, Pemerintah Aceh telah membuat program dimana para siswa disarankan untuk mengikuti jenjang pendidikan vokasi guna terciptanya kemandirian dan produktifitas. Misalnya, Wakil Ketua MPD Aceh, Drs Azwar Thaib MSi pada sebuah acara pernah mengatakan, kehadiran pendidikan vokasi adalah untuk melahirkan siswa yang memiliki kompetensi, menguasai Iptek, mandiri (berpenghasilan mandiri), dan siap bersaing di pasar kerja global.
“Menghadapi persaingan global, kita harus memiliki SDM yang handal dan keahlian khusus yang tidak dimiliki orang lain,” pungkasnya. (ADVERTORIAL)