Penjabat (PJ) Bupati Pemkab Aceh Singkil Drs. Azmi mengatakan; agar program Study Tiru tersebut ditunda untuk sementara waktu, sebab. Menurutnya kegiatan tersebut tidak bermanfaat.
SINGKIL | mesiaaceh.co.id – Lembaga Masyarakat Profesi Indonesia ( LMPI) laksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Study Tiru di Hotel Danau Toba Internasional, Sumatra Utara (Sumut) bagi Desa yang ada di 11 Kecamatan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Singkil. Tidak bermanfaat.
Begitu informasi yang di himpun mediaaceh.co.id. Study Tiru yang bertema [Pembekalan Ketahanan Pangan]; dilaksanakan mulai tanggal 19 sampai 22 November 2023. Terkesan terlalu dipaksakan dan menguras anggaran Alokasi Dana Desa (ADD) tahun 2023.
Apalagi per desa dikutip biaya sebesar Rp7,5 juta rupiah oleh panitia pelaksana. Ada kesan hanya menghamburkan uang ADD, ketahanan pangan sudah menjadi program pemerintah [program nasional] yang di titik beratkan kepada daerah dan leading sektornya ada di dinas Pertanian.
Selain arah kebijakan dan pemenuhan teknisnya, sudah menjadi tugas Balai Penyuluh Pertanian (BPP) agar program nasional ketahanan pangan dapat terlaksana serta daerah menjadi swasembada pangan.
Berbagai penyuluhan dan pelatihan pun sudah dilakukan, untuk mencapai tujuan dari program nasional tersebut. Artinya tanpa dibuat Bimtek pun. Para petani di desa sudah mendapat arahan dari BPP sebagai stake holder nya.
Penjabat (PJ) Bupati Pemkab Aceh Singkil Drs. Azmi mengatakan; agar program Study Tiru tersebut ditunda untuk sementara waktu, sebab. Menurutnya kegiatan tersebut tidak bermanfaat.
Azmi mengarahkan para Camat agar desa-desa membuat kegiatan yang lebih bermanfaat yang bisa dirasakan langsung dampaknya oleh masyarakat, serta terkoordinasi dengan dinas terkait.
“Kita Fokus saja dulu dengan kegiatan pertanian di dalam daerah, seperti penanaman cabe, jagung, bawang dan lainnya. Saya pikir itu jauh lebih bermanfaat untuk ketahanan pangan kita,” Tegas Azmi. Sabtu, 18 November 2023 di Singkil.
Sementara Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Aceh Singkil Sabirin Malau mengatakan bahwa; pihaknya hanya sebagai pengarah dan pemantau dalam kegiatan tersebut. Dan kegiatan itu tidak dipaksakan hanya bagi Desa yang mau ikut saja.
“Kalau ada yang memaksakan untuk harus ikut kegiatan Bimtek itu segera laporkan kepada kami,”. [Fandi Perdana].