Maju dan Berkembang Kota Jantho Baru Sebatas Mimpi

BANDA ACEH | mediaaceh.co.id – Kota Jantho, ibukota Kabupaten Aceh Besar kini sudah berusia 40 tahun, itu usia yang sudah cukup dewasa dan tidak lagi remaja, sayangnya Kota Jantho masih saja belum bangun dari mimpi panjang. Harapan untuk maju dan berkembang hanya sebatas mimpi.

Padahal para punggawa dan pentolan tokoh memiliki harapan besar 40 tahun silam, agar kota Jantho benar-benar menjadi Ibu Kota Kabupaten yang representatif, maju dan berkembang dengan pesat.

Meski kepemimpinan kota Jantho sudah silih berganti, dengan berbagai gagasan dan harapan. Sayangnya visi gagasan dan harapan yang dicanang sejurus janji politik belum mampu menata kota Jantho menjadi ibukota kabupaten seperti harapan masyarakat; masih sepi, senyap tak bergeliat lazimnya ibukota.

Begitu pandangan Pemerhati Kebijakan Pembangunan Pemerintahan dan Sosial. Dr. Usman Lamreung, MSi. Civitas Akademisi Abulyatama Aceh seperti di kutip mediaaceh.co.id dalam percakapan melalui saluran WhatsApp. Kamis, 9 Mei 2024 dari Banda Aceh.

BACA JUGA...  Fitriadi Ketua Komisi 4: Selesaikan Pembayaran Pesangon Eks Karyawan PT. SS dan PT. MPR Coorporate

Kata Usman; Pertanyaan adalah mengapa kota Jantho sebagai Ibukota Kabupaten. Hingga hari ini kembali berulang tahun masih saja mandek dalam penataan, senyap dan tak bergairah?.

Biarpun silih berganti kepemimpinan semangat menghidupkan kota Jantho hanya bersemangat di awal pemerintahan? Meredup di pertengahan sampai akhir kepemimpinan kekuasaan. Apakah memang tidak serius Jantho benar-benar diurus menjadi kota ibukota lazimnya ibukota kabupaten lainnya?.

“Cukup banyak program pembangunan dicetuskan, termasuk menghadirkan lembaga pendidikan, pariwisata dan lainnya, namun upaya tersebut belum berbanding lurus dengan rencana yang dirumuskan oleh para penguasa,” tegasnya.

Malah banyak sarana dan prasarana seperti peninggalan PORA belum terawat dan pemeliharaan dengan baik. Dan event cabang olahraga pun sudah banyak digelar namun kota Jantho masih saja belum beranjak menjadi kota yang bergeliat.

“Apakah ini sisi lemahnya kepemimpinan atau tidak konsistennya dalam menjalankan komitmen untuk menata kota Janto menjadi ibukota?,” Sergah Usman.

BACA JUGA...  Masker, Jangan Lupa Masker!!!

Usman mencontohkan, sarana lainnya seperti pendopo yang megah, fasilitas memadai, juga belum maksimal fungsional dengan baik, ini terbukti silih berganti pemimpin bersemangat menempati masih belum konsisten.

“PJ Bupati sekarang harus juga konsisten untuk tinggal di pendopo kota Jantho. Segala macam pertemuan dipusatkan di kota Jantho,” Sebutnya.

Malah perlu dibangun komunikasi dengan pemerintah Aceh dengan bentuk pelatihan dan pendidikan ASN disarankan dibuat di Jantho, dengan demikian Jantho akan berkembang dan bergeliat ekonominya, bukan semakin senyap.

Pemerintah Aceh Besar dan lintas sektor harus punya visi dan komitmen bersama untuk membangun kota Jantho benar-benar menjadi kota ibukota, komitmen tidak hanya pada PJ Bupati saja tapi semua lintas sektor harus berbanding lurus dengan realita.

“Kita berharap pada calon Bupati punya visi gagasan membangun kota Jantho menjadi kota pendidikan. Pengembangan kota Jantho menjadi kota pendidikan harus dibangun dengan konsep keberlanjutan, dimulai dengan kota Jantho menjadi pusat pelatihan dan pendidikan, dibangun kerja sama dengan kampus pengembangan riset dan penelitian. Bila ini konsisten dan didukung oleh semua lintas sektor pemerintahan, Kota Jantho pasti berkembang seperti kota-kota lainnya?,” pungkas Usman yang juga peneliti di lembaga Emirates Development Research (EDR). [Syawaluddin].