Dua Desa di Takengon Terbakar, Warga Hanya Menonton dan Berselfie

Takengon | AP – Dua desa di Kabupaten Aceh Tengah, yakni Desa Jongok Meluem dan Desa Lut Kala, Kecamatan Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah, terbakar pada Rabu 5 April 2017.

Musibah kebakaran yang menimpa kedua desa tersebut telah mengakibatkan 7 rumah hangus terbakar dan 12 (dua belas) rumah lainnya turut terkena imbasnya. Keduabelas rumah itu pun harus dirusak guna mengantisipasi agar api tidak menjalar ke rumah lainnya yang berdekatan dengan rumah terbakar tersebut.

Kebakaran diketahui terjadi pada pukul 18:25 WIB sore tadi. Penyebab kebakaran tersebut belum di ketahui pihak BPBD dan aparat kepolisian setempat. Hingga malam ini Polisi terus melakukan penyidikan terkait penyebab kebakaran yang telah menghanguskan belasan rumah tersebut.

BACA JUGA...  Aliansi Masyarakat Aceh, Deklarasikan Kemenangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno

Pantauan media ini, sebanyak 6 (enam) unit mobil pemadam kebakaran, langsung diturunkan ke lokasi guna memadamkan api, namun jalan menuju titik lokasi kebakaran ternyata membuat mobil pemadam mengalami kesulitan akibat banyaknya warga di sepanjang jalan yang hanya menonton saja maupun sekedar berfoto selfie. Api baru berhasil dipadamkan 3 jam kemudian.

Sementara itu korban yang rumahnya mengalami kebakaran, sementara diungsikan ke kantor kepala desa masing-masing.

“Kebetulan saya sedang melintas baru pulang kerja karena arah rumah saya tepat di jalan tempat kebakaran itu, namun saya melihat asap hitam, saya langsung menelpon kantor menyuruh mobil pemadam segera turun ke lokasi kebakaran ini,” kata Jauhari, Kepala BPBD Aceh Tengah.

BACA JUGA...  Pemkab Aceh Utara Himbau Masyarakat Terus Berhati-hati dan Tingkat Kewaspadaan 

Jauhari mengaku sangat menyayangkan warga yang berada di lokasi kebakaran begitu ramai, namun hanya menonton saja di sepanjang jalan meuju lokasi kebakaran, sehingga mobil Pemadam kebakaran susah dan butuh waktu lama untuk mencapai titik api tersebut.

“Untuk sementara waktu kita akan berikan kebutuhan seperti mendirikan tenda darurat , selimut dan makan untuk bantuan masa panik. Dan kita terus melakukan pendataan secara akurat. Sedangkan penyebab kebakaran, kita belum ketahui dari mana asal api tersebut,” tutup Jauhari. (Rahmad)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *