
Sabang, (MA) – Dinilai tidak mampu memberi sportifitas kenyamanan dan keamanan dalam pertandingan bola kaki pada Turnamen Rajawali Cup 2023, Kapolres Sabang AKBP Erwan, SH, MH menghentikan lanjutan pergelaran sepakbola antar klub tersebut.
Menurut Kapolres semestinya panitia harus tegas dan mampu menjaga sportifitas olahraga, jika tidak mampu untuk apa menggelar olahraga yang notabenenya sebagai ajang cari bakat bukan tempat adu jotos. Maka, dengan demikian saya minta turnamen tersebut dihentikan.
“Saya sudah panggil semua panitia pelaksana terkait ricuhnya pemain yang melibatkan penonton itu, dan dengan tegas saya kata turnamen tidak boleh dilanjutkan karena akan mencederai nama olahraga. Jika tidak mampu membuat ketentraman jangan coba-coba menggelar kegiatan yang dapat menimbulkan pecah belah masyarakat yang selama ini asem-asem saja,” kata Kapolres AKBP Erwan, SH, MH kepada media ini Jum’at, (08/09/2023) di Sabang.
Seperti dilaporkan, pada hari ini Kamis tanggal 07 September 2023, sekira pukul 16.30 WIB bertempat di lapangan bola kaki Gampong Balohan, Kecamatan Sukajaya, Kota, Sabang telah terjadi kericuhan antar pemain pada turnamen bola kaki Rajawali Cup Tahun 2023, di semifinal Antara PS Muda Sebaya melawan PS Rajawali B.
Sebelum para tim yang mau bertanding dilapangan dari pihak panitia pelaksana sebelum pertandingan dimulai telah memberikan arahan kepada seluruh pemain dan manajer masing-masing kesebelas.
Bahkan, pada saat babak pertama berlangsung kedua kesebelasan bermain dengan baik dan seportif biarpun Tim Muda Sebaya memimpin 1-0 dari Tim tuan Rumah PS Rajawali sampai wasit meniupkan peluit bahwa babak pertama telah usai.
Setelah istirahat 15 menit wasit yang memimpin pertandingan belum diketahui nama ini meniup peluit bahwa babak ke dua akan dimulai, setelah wasit meniupkan peluit babak ke dua para pemain masih bermain dengan baik dan seportif, kedudukan masih 1-0 dan Belum ada gol yang terbalas maupun gol bertambah, permainan masih berlangsung dengan aman dan baik.
Saat permainan babak kedua sudah berlangsung 30 menit permainan berubah dengan emosi pemain, yang disebabkan oleh ketidak tegasnya wasit dalam mengambil keputusan dalam pertandingan tersebut jadi dari pihak kapten Tim Muda Sebaya memperotes wasit dikarenakan satu pemain dari timnya terjatuh yang di tekel oleh tim lawannya.
Bola pada saat itu masih bergulir tiba-tiba pemain dari tim Muda Sebaya tidak sanggup menahan emosinya lagu mentekel lawannya dari belakang maka oleh sebab itu penonton dari Tim tuan rumah Rajawali B memasuki lapangan untuk memprotes wasit yang tidak memberikan kartu merah ke pemain Muda Sebaya.
Dengan masuknya penonton dari Tim tuan rumah dan memancing emosi pemain dari tim Muda Sebaya maka disaat itu lah pemain muda Sebaya melakukan baku hantam.
Masyarakat berharap kepada setiap klub apabila ada penggelaran turnamen olahraga khususnya bola kaki, sebaik pemainnya cukup hanya pemain yang ada di klubnya sendiri, dengan tidak mengkerut pemain luar apalagi melibatkan aparat keamanan untuk menjadi singa dalam lapangan.
Hal itu dapat berpengaruh pada pertandingan konon terkadang kehadiran oknum-oknum aparat hukum ikut bermain hanya sebagai menakut-nakuti pemain lawan. Mudah-mudahan kedepan hal seperti ini tidak pernah terjadi lagi demi marwah olahraga di Kota Sabang, kepada kepolisian jika panitia tidak bisa membuat diatasi hitam putih maka ijin keramaian dikeluarkan. (Redaksi).