BANDA ACEH|AP-Simpang tujuh Ulee Kareng Banda Aceh dinilai semberawut dan mengundang kemacetan sehingga pihak DPRK Banda Aceh meminta Pemerintah Kota Banda Aceh untuk membenah sesegera mungkin.
Ismawardi anggota DPRK Banda Aceh mengatakan bahwa selama ini kawasan simpang tujuh Ulee Kareng kerab membuat kemacetan.
“Selain jalannya yang sempit juga tidak adanya rambu-rambu pengatur lalu lintas, keadaan tersebut terlebih saat jam sibuk sehingga terkesan sangat semberaut dan macet,” ujar Ismawardi, Minggu 15 Mei 2016.
Untuk itu Ismawardi meminta hal tersebut bisa diselesaikan sesegera mungkin oleh pihak Pemerintah Kota Banda Aceh.
Mengingat lanjut Ismawardi, menjelang bulan Ramadhan atau puasa banyak pedagang yang berjualan di daerah tersebut sehingga perlu di benah sesegera mungkin agar tidak mengundang kemacetan yang lebih parah terutama di bulan puasa.
Menurutnya Pemkot Banda Aceh harus merencanakan penataan kawasan tersebut dengan melakukan pembebasan lahan untuk pelebaran badan jalan dan penataan bangunan.
Ia menambahkan pada bulan puasa nantinya pihak Pemkot Banda Aceh juga harus memberikan pelayanan terbaik dengan menata dan mengatur para pedagang jajanan berbuka khususnya di daerah simpang tujuh dan di tempat lainnya dengan melibatkan Sat Pol PP dan WH demi ketertiban dan kenyamanan kita bersama.
“Kita berharap Sat Pol PP dan WH nantinya bisa bekerja secara maksimal dengan menjaga dan menata tempat-tempat jajanan makanan berbuka puasa terutama daerah Simpang Tujuh, hal tersebut untuk meminimalisir resiko kemacetan demi kenyamanan bersama,” pungkasnya. (Ndar)