MEUREUDU (MA) – Udara kota Meureudu terasa sedikit terik menjelang bulan suci Ramadan tahun ini. Di berbagai sudut kota, terlihat warung kopi kampung yang ramai oleh warga yang menikmati secangkir kopi, ditemani kepulan asap rokok yang mengisi ruangan.
Dalam suasana santai ini, redaksi mediaaceh.co.id mencoba menggali lebih dalam tentang sosok yang begitu dihormati masyarakat Meureudu—Teuku Haji Ya’qub Ali.
Nama Teuku Haji Ya’qub Ali bukanlah nama asing bagi warga Meureudu, Pidie Jaya. Hampir semua masyarakat, terutama mereka yang telah berusia lanjut, mengenang beliau dengan penuh kagum. Lahir pada 25 Maret 1917, beliau merupakan putra Teuku Muhammad Ali, seorang Ulee Balang Meureudu, dan ibunya Nyak Hamamah, putri ulama besar Tgk. Chik Pantee Geulima.
Sosok Ulama dan Pendidik
Sejak muda, Teuku Haji Ya’qub Ali menunjukkan dedikasi tinggi terhadap pendidikan dan keagamaan. Pengajian serta pembelajaran agama menjadi bagian tak terpisahkan dari kesehariannya.
Ia tak hanya berperan sebagai ulama, tetapi juga sebagai pendidik, dengan membangun sejumlah sekolah demi meningkatkan mutu pendidikan di Meureudu.
Salah satu warisannya yang masih dikenang hingga kini adalah panti asuhan Darul Aitam, yang didirikannya di kompleks Masjid Tgk. Chik Pantee Geulima. Panti ini menjadi tempat berlindung bagi anak-anak yatim dan kurang mampu, mencerminkan kepeduliannya terhadap kesejahteraan sosial masyarakat.
Beliau juga penggagas berdirinya Mesjid Tgk. Chik Pantee Gelima dimana sekarang menjadi Mesjid Kabupaten Pidie Jaya.
Teuku Haji Ya’cub Ali juga tercatat membangun sejumlah sekolah diantaranya SMP dan Madrasah Tsanawiyah .
Perjalanan Karier dan Kiprah Birokrasi
Tak hanya di bidang pendidikan dan agama, Teuku Haji Ya’qub Ali juga memiliki jejak panjang di dunia birokrasi.
Ia dikenal sebagai Wedana terakhir Meureudu, yang menjabat dari 1958 hingga 1967. Dedikasinya dalam pemerintahan tidak berhenti di situ; ia kemudian dipercaya menjabat sebagai Kepala Inspektorat Kabupaten Pidie.
Kepemimpinan dan kebijaksanaannya menjadikan beliau sosok rujukan bagi masyarakat. Saat menghadapi persoalan atau mencari solusi, warga Meureudu kerap datang meminta nasihatnya. Pandangan yang maju serta penuh hikmah membuatnya dihormati tidak hanya sebagai pemimpin, tetapi juga sebagai panutan.
Warisan yang Terus Dikenang
Hingga kini, masyarakat Meureudu masih mengenang jasa-jasa Teuku Haji Ya’qub Ali. Tidak hanya dalam bidang keagamaan dan pendidikan, tetapi juga dalam ketegasan dan kebijaksanaan kepemimpinannya.
Nama dan warisannya terus hidup dalam ingatan warga, terutama mereka yang pernah merasakan langsung bimbingan dan kebijaksanaannya.
Beliau merupakan pemimpin yang jujur dan cerdas pada masa lalu.
Di tengah hiruk-pikuk warung kopi yang ramai dengan perbincangan, satu hal yang jelas—Teuku Haji Ya’qub Ali tetap menjadi sosok yang tak tergantikan di hati masyarakat Meureudu.(TM)