Pusing Deh, PT PSM Sabang Terus Merugi dan Rugi Melulu

PT PSM

“Arang habis beli binasa, kata pepatah ini cocok disematkan pada PT Pembangunan Sabang Mandiri, dimana perusahaan daerah yang didanai dengan uang rakyat bukan seperti lirik lagu Megi Z jatuh bangun, melainkan jatuh bak bungan musim gugur,” kata Radja Darmawan.

Sabang (MA) – Fraksi Partai Nasional Indonesia (Parnas) Bersatu Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Sabang yang tergabung beberapa partai yang berpusat di Jakarta, pusing memikirkan terhadap PT Pembangunan Sabang Mandir (PT PSM). Pasalnya, perusahaan tersebut dinilai terus merugikan alias rugi melulu.

Ketua Fraksi Parnas Bersatu DPRK Sabang Darmawan, SE, MM atau yang lebih dikenal Radja Darmawan mengungkapkan, wakil rakyat Sabang khususnya Fraksi Parnas Bersatu melihat kehadiran PT PSM setelah diganti nama dari Perusahaan Daerah Pembangunan Sabang (PDPS) menjadi PT PSM perusahaan ini terus mengalami kerugian alias rugi melulu.

“Arang habis beli binasa, kata pepatah ini cocok disematkan pada PT Pembangunan Sabang Mandiri, dimana perusahaan daerah yang didanai dengan uang rakyat bukan seperti lirik lagu Megi Z jatuh bangun, melainkan jatuh bak bunga musim gugur,” kata Darmawan, SE, MM kepada media ini, Rabu (10/07/2024)

BACA JUGA...  Selaku Bapak Asuh Kajari Sabang Menyerahkan Bantuan Kepada Anak Yatim Gampong Ie Meulee

Sementara dalam penyampaian pada sidang paripurna di DPRK Sabang, Fraksi Parnas Bersatu menyampaikan laporan keuangan PT.PSM pada tahun 2023, dimana perusahaan yang sebelumnya di pegang tampuk oleh Afrizal Bakri, dan kini dibawah komando Irwan Mahdi, juga lagi-lagi.

Menurut Fraksi Parnas Bersatu perusahaan ini mengalami kerugian, dengan kondisi yang sangat memprihatinkan, maka Fraksi Parnas Bersatu meminta kepada Pj. Wali Kota untuk dapat mengevaluasi kinerja dari manajemen PT. PSM dikarenakan PJ Wali Kota adalah KPM pada PT PSM.

“Ini bukan tanpa dasar kami sampaikan dimana pada tahun pertama PT PSM juga mengalami kerugian yang mencapai Rp.404.218.294,51,- (hasil audit BPK RI tahun 2022) dan pada tahun kedua ini hasil audit BPK RI PT. PSM juga mengalami kerugian sebesar Rp.97.272.806,- (hasil audit BPK RI tahun 2023), ini menandakan hilangnya semangat awal dibentuknya Perusahaan Daerah untuk meningkatkan PAD dari pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan tetapi sudah dua tahun berjalan PT. PSM belum memberikan kontribusi yang positif kepada keuangan daerah Kota Sabang,” ungkapnya.

BACA JUGA...  Pj Wali Kota Bersama Kapolres Sabang Pantau Situasi Keamanan Natal dan Sambut Tahun Baru

Oleh karena itu, Fraksi Parnas Bersatu meminta kepada Pj. Wali Kota Sabang Reza Fahlevi, agar benar-benar serius dalam menangani perihal tersebut dikarenakan.

Saat ini jumlah ekuitas PT. PSM tersisa Rp.1.962.829.895,49,- diharapkan tahun 2025 untuk segera mungkin membuat perencanaan bisnis jangan sampai anggaran yang tersisa pada PT. PSM hanya untuk membayar operasional manajemen PT. PSM., pungkasnya.

Seperti diketahui PT PSM lahir dengan tujuan dapat melakukan bisnis di Kota Sabang, seperti pernah dilakukan pada awal-awal PDPS muncul, dengan melakukan bisnis niaga yang didatangkan dari luar negeri ke Sabang. Dan bisnis tersebut sempat jalan dengan keuntungan luar biasa pada masa itu.

Kemudian akibat berbagai hal PDPS sendiri sempat hilang namanya di Sabang “Bangkrut Tan Tutop Pih Han”. Nah, beberapa tahun kebelakang perusahaan milik rakyat Sabang ini kembali dimunculkan dan kemudinya dipercayakan kepada Syarifuddin Ali atau Pak Itam.

BACA JUGA...  Kasus Pemerasan dan Pengancaman Yang Dilakukan TIY Alias Popon Sudah Berjalan 6 Kali di PN Sabang

Mantan karyawan BPKS ini coba bangkit dengan cara sendiri tanpa ada dukungan dana dari Pemerintah Kota Sabang selaku pemilik perusahaan, ditangan Pak Itam PDPS sempat berjalan dan dirasakan nikmat masyarakat Sabang walau tanpa modal. Namun, tidak diketahui pasti bak “Keut Pade Lam Ujeun” PDPS dihentikan langkahnya dengan cara mengantikan namanya menjadi PT PSM sekaligus Direkturnya pun diusir tanpa pesan. (Redaksi).