Pemkab Aceh Utara Fokus Tangani Stunting dan Gizi Buruk, Langkah Kongkret dan Program Terbaru

Jajaran Pemkab Aceh Utara diantaranya Camat Seunuddon, Kampus Blang Glumpang dan Kapolsek Seunuddon mendatangi kediaman Muhammad Khalis di Gampong Cot Petisah, Kecamatan setempat yang menderita gizi buruk, Jum'at, (6/9).

LHOKSUKON (MA) Dalam upaya mengatasi stunting dan gizi buruk, Pj Bupati Aceh Utara, Dr. Mahyuzar,M.Si mengarahkan jajarannya untuk meningkatkan perhatian terhadap isu-isu kesehatan seperti Stunting dan gizi buruk.

Muspika Seunuddon bersama Kepala Puskesmas Blang Glumpang melakukan kunjungan ke Gampong Cot Patisah, Kecamatan Seunuddon untuk meninjau langsung kondisi Muhammad Khalis, seorang anak berusia 12 tahun yang mengalami gangguan pertumbuhan akibat stunting.

Kunjungan ini menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Aceh Utara dalam menangani masalah stunting dan gizi buruk, menanggapi isu-isu terkait yang sering muncul mengenai kurangnya perhatian pemerintah terhadap masalah ini.

“Kunjungan ini membantah anggapan bahwa kami tidak fokus pada penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem,” tegas Mahyuzar.

Sejarah Kasus Muhammad Khalis

Muhammad Khalis mengalami gangguan pertumbuhan sejak usianya 2 tahun setelah mengalami benturan di kepala. Berdasarkan laporan Puskesmas Blang Glumpang, Muhammad mengalami pembengkakan, penurunan nafsu makan, dan kejang-kejang.

BACA JUGA...  Hati-Hati Penggunaan BBM Oplosan

Meski telah dirujuk ke RSU Cut Meutia dan RSU Zainoel Abidin, kondisi keluarga yang kurang mampu menyebabkan mereka berhenti melakukan perawatan setelah pulang dari rumah sakit. Kini, keluarga sedang berdiskusi mengenai langkah terbaik untuk mendukung pengobatan Muhammad.

Upaya Terbaru Mahyuzar dalam Penanganan Kemiskinan dan Stunting

Selama satu tahun kepemimpinan Mahyuzar, berbagai inisiatif strategis telah diimplementasikan untuk menangani kemiskinan ekstrem dan stunting:

1. Penanganan Kemiskinan Ekstrem:
– Bantuan Langsung Tunai (BLT): Ditujukan untuk keluarga miskin, membantu memenuhi kebutuhan dasar mereka.
– Program Pelatihan Keterampilan dan Wirausaha: Sekitar 2.000 orang telah mengikuti pelatihan dalam bidang pertanian, kerajinan tangan, dan UKM, dengan sekitar 500 di antaranya memulai usaha baru.

2. Penanganan Stunting:
– Pemberian Makanan Tambahan (PMT): Sekitar 20.000 anak dan ibu hamil menerima makanan tambahan bergizi.
– Edukasi Gizi: Program edukasi di sekolah dan Puskesmas melibatkan 150 petugas kesehatan untuk menyebarluaskan informasi tentang gizi seimbang.

BACA JUGA...  Pemkab Aceh Utara Dapat Anugerah Serambi Award 2024

Program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat)

Program Dashat, yang dilaksanakan melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga Berencana (DPMPPKB), bertujuan mengatasi stunting secara menyeluruh dengan pendekatan berbasis pemenuhan gizi:

– Peserta dan Kehadiran:
– Pemerintah Daerah, kader kesehatan, masyarakat, dan LSM terkait kesehatan dan gizi.

– Materi Program:
– Edukasi Gizi: Informasi tentang asupan nutrisi seimbang dan cara memanfaatkan bahan makanan lokal.
– Pemberian Makanan Tambahan: Makanan sehat untuk ibu hamil dan anak-anak.
– Pelatihan dan Workshop: Pelatihan bagi kader kesehatan dan masyarakat mengenai penyajian makanan bergizi.
– Penyuluhan Kesehatan: Pengetahuan tentang pentingnya gizi dan cara pencegahan stunting.

BACA JUGA...  Pemkab Aceh Utara Serius Tangani PMK, Wabup Tinjau Langsung Ke Lokasi

– Kegunaan Program:
– Meningkatkan gizi masyarakat, mencegah stunting, memberdayakan kader kesehatan, dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya gizi.

Dengan berbagai upaya ini, Aceh Utara menunjukkan komitmen serius dalam mengatasi kemiskinan ekstrem dan stunting, dengan harapan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.(Sayed Panton).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *