Aceh Besar | AP- Pemerintah Kabupaten Aceh Besar melalui Dinas Pertanian bekerjasama dengan Kodim 0101/BS melakukan penanaman perdana komoditi kedelai seluas 120 hektar di Gampong Lambada, Kemukiman Lamteuba, Kecamatan Seulimuem, Selasa (7/3/2017). Hadir dalam kesempatan itu, Dandim 0101/BS Kol Inf Mahesa Fitriadi, Kadis Pertanian Aceh Besar Ahmad Tarmizi SP MM, para kelompok tani, dan tokoh-tokoh masyarakat.
Kadis Pertanian Aceh Besar Ahmad Tarmizi SP MM menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan produksi dan swasembada pangan, sehingga pendapatan petani juga terus meningkat.
“Untuk tahun ini, kita melakukan penanaman kedelai seluas 500 hektar dan estimasi produksi mencapai 4 ton/hektar. Selain di Kecamatan Seulimuem, penanaman komoditi kedelai juga difokuskan di Kecamatan Lembah Seulawah, Kota Jantho, Kuta Cot Glie, dan Indrapuri,” katanya.
Dandim 0101/BS, Kol Inf Mahesa Fitriadi menyatakan, pihaknya bersama Pemkab Aceh Besar terus berupaya meningkatkan produksi petani, terutama untuk komoditi padi dan kedelai. Kegiatan ini juga terkait dengan Program Presiden Joko Widodo di seluruh Indonesia untuk meningkatkan swasembada pangan. Saya saya bangga, melihat betapa bersemangat dan antusiasnya petani dalam mengolah lahan yang ada,” ungkapnya.
Keuchik Lambada Sofyan menyambut baik program Pemkab Aceh Besar dan Kodim 0101/BS yang telah peduli terhadap petani di wilayah pedalaman tersebut. Begitupun, pihaknya juga terus mengharapkan kepedulian instansi terkait untuk membantu areal irigasi dan jalan, sehingga mendukung program pembangunan sektor pertanian. Apalagi, lahan di kawasan Lamteuba sangat luas dan subur.
Harapan senada juga diungkapkan para ketua kelompok tani, masing-masing Samsuar (Ketua Kelompok Tani Seulawah Jaya), Nasrullah (Kelompok Tani Makmu Beurata), dan Fauzan (Ketua Kelompok Tani Oscar) . Menurut mereka, dengan adanya lahan yang subur dan kepedulian Pemkab dan Kodim 0101/BS, diharapkan kesejahteraan petani bisa semakin meningkat dan membuka lapangan usaha.
Kunjungan Kadis Pertanian Aceh Besar, Dandim 0101/BS, dan para pejabat terkait lainnya ke wilayah pedalaman tersebut diiringan dengan hujan, sehingga saat pulang, rombongan harus melalui jalan yang licin, terjal, dan harus mengarungi anak sungai. Menyikapi hal tersebut, keuchik dan para petani mengharapkan agar pemerintah memperbaiki kondisi jalan menuju lahan pertanian warga, sehingga ke depan kegiatan pertanian lebih lancar lagi. Sebab selama ini, menurut warga, bila hujan deras, para petani tak dapat pulang ke rumah serta harus menginap di lokasi sawah/kebun karena mengingat jalan yang cukup parah serta sungai meluap.[DW]