PA Merajut Kain Koyak Dengan Jarum Patah

PA Merajut Kain Koyak Dengan Jarum Patah

News Feature | Syawaluddin

BANDA ACEH (MA) – Partai Aceh (PA) bak merajut kain koyak dengan jarum patah, mengkaderkan dan membesarkan seorang Muharuddin menjadi anggota dan Pejabat DPR Aceh mewakili PA, adalah hasil kerja keras partai lokal berlogo ACEH tersebut. Tetapi harus hengkang beralih pandangan politik.

Sikap Muharuddin menimbulkan preseden di PA, seyogianya mengatrol Partai Aceh kepuncak klimaks-nya malah sebaliknya beralih kepandangan politik ke Perindo, notabenenya perahu yang baru seumur jagung menjadi kontestan Pemilhan Umum diajang nasional.

Ada apa sebenarnya?, hingga seorang Muharuddin hengkang dari PA?. Juru bicara PA Nurzahri menggelontorkan sikap tegasnya. “Muharuddin tidak faham dengan jalur dan kancah politik yang diamanatkan oleh PA hingga dia melangkah ke Parnas, itu pilihannya,” tegas Nurzahri pada mediaaceh.co.id, Kamis, 5 Agustus 2021 di Banda Aceh.

Padahal posisi Muharuddin di PA bukan jabatan cilet-cilet (asal-asalan) perjalanan panjang di PA tak diragukan lagi, idealnya ketika Muharuddin ingin melangkah ke kancah nasional, dirinya harus mengundurkan diri terlebih dahulu dari PA.

Preseden ini membuat PA harus bersikap, serta mengambil langkah-langkah bijak. Berikut petikan percakapan juru bicara Partai Aceh, Nurzahri dengan mediaaceh.

Sejurus dengan penunjukan Muharuddin sebagai ketua DPW Perindo Aceh, Nurzahri menyampaikan dari hasil rapat pimpinan Partai Aceh pada hari Minggu malam, 25 Juli 2021, partai Aceh memutuskan untuk mengeluarkan saudara Muharuddin dari kepengurusan Partai Aceh.

BACA JUGA...  Pemko Sabang Memang Hebat, Kali Ini Raih Penghargaan Spesial BKN Award 2023

Selain itu Partai Aceh juga menyatakan bahwa untuk kedepannya saudara Muharuddin tidak lagi berhak mengatas namakan Partai Aceh dalam segala sikap dan pendapatnya.

“Kami juga menyampaikan saudara Muharuddin sebelum menerima jabatan sebagai ketua Perindo Aceh, telah menghadap dan berbicara dengan Ketua Umum serta Sekjen Partai Aceh tentang rencana Muharuddin beralih keperahu Politik lain,” tegas Nurzahri.

Apalagi itu; Muharuddin untuk berkarir dalam kancah Nasional, walaupun keduanya (ketua dan sekjen) tidak tahu dan faham tentang apa strategi dan jalur politik yang akan menjadi pilihan Muharuddin.

Pun begitu; Kedua pimpinan Partai Aceh pada prinsipnya memahami langkah yang diambil Muharuddin walau di satu sisi sangat menyayangkan rencana politik yang diambil tersebut.

Karena pimpinan Partai Aceh menganggap bahwa saudara Muharuddin adalah salah satu kader terbaik Partai Aceh dan bahkan pernah di percayakan oleh Partai Aceh untuk menduduki jabatan strategis di pemerintahan yaitu Ketua DPR Aceh pada periode 2014-2018.

“Untuk kedepannya, Partai Aceh berharap agar saudara Muharuddin mendapatkan kesuksesan di jalur politiknya yang baru,” jelasnya, sembari mengucapkan terima kasih atas sumbangsih dan perannya selama menjadi pengurus Partai Aceh.

BACA JUGA...  Bupati Akui Pertumbuhan Udang Vaname Bantuan KKP RI Baik

Partai Aceh juga menyampaikan bahwa sikap dan langkah politik yang di ambil Muharuddin bukanlah karena ada permasalahan didalam kepengurusan Partai Aceh atau karena kekecewaan yang bersangkutan kepada Partai Aceh, akan tetapi murni karena pilihan politik.

“Beliau ingin berkarir di kancah nasional, oleh karena itu Partai Aceh berharap agar publik dapat memahaminya dan dapat berasumsi dengan benar atas peristiwa ini,” kata Nurzahri.

Dia menambahkan sebagai partai moderen dan terbuka, Partai Aceh akan tetap menghargai sikap-sikap personal dari kader-kader yang ingin maju dan berkembang dengan jalur pilhannya masing-masing serta tidak akan pernah menghalangi pilihan-pilihan tersebut dan partai Aceh akan terus mendidik serta mencetak kader-kader terbaik yang akan bermanfaat baik bagi Aceh secara khusus maupun nasional secara umum.

Sementara Juru Bicara Partai Aceh, Kota Banda Aceh; Andy Mu’arif, apresiasi tindakkan dan langkah-langkah yang diambil Juru Bicara Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh (DPA-PA) tentang pemberhentian saudara Muharuddin dari kepengurusan Partai Aceh oleh Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh (DPA-PA).

Langkah tersebut berdasarkan rapat pimpinan Partai Aceh pada Minggu, 25 Juli 2021 malam, yang telah memutuskan untuk mengeluarkan Muharuddin dari kepengurusan Partai Aceh sehubungan dengan penunjukan Muharuddin sebagai ketua DPW Perindo Aceh.

“Kami DPW Partai Aceh Kota Banda Aceh bersama para pengurus ikut mengapresiasi dan mendukung penuh langkah yang diambil Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh (DPA-PA). Sebut Andy.

BACA JUGA...  Bocah 4 Tahun Ditemukan Tewas dengan Usus Terburai di Sumut, Ortunya Kritis

Apalagi, sebelumnya, DPA Partai Aceh juga telah menyampaikan bahwa sikap dan langkah politik yang diambil oleh saudara Muharuddin bukanlah karena ada permasalahan di dalam kepengurusan Partai Aceh atau karena kekecewaan pada Partai Aceh.

Melainkan, karena Muharuddin murni karena pilihan politik yang ingin berkarir di kancah nasional, untuk itu Partai Aceh berharap agar publik dapat memahaminya dan dapat berasumsi dengan benar atas peristiwa ini.

“Disamping itu, peristiwa ini menjadi motivasi tersendiri bagi kami pengurus DPW Partai Aceh Kota Banda Aceh untuk kembali Solid dan bersatu membangun Partai Aceh dan juga mengajak semua kader Partai Aceh Kota Banda Aceh agar tetap menjalin komunikasi, koordinasi serta konsolidasi untuk penguatan partai, agar kita tetap utuh berdiri tegak untuk Partai Aceh yang Jaya,” Pungkas Andy. [*]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Malu Achh..  silakan izin yang punya webs...