Masyarakat Tak Percaya Corona, Gebetan Minta Penyintas Berbagi Pengalaman

Laporan | Syawaluddin

KUALASIMPANG (MA) – Minimnya masyarakat tak percaya Corona Virus Disease (Covid), Yayasan Gerakan Berbagi Tamiang (Gebetan) mengajak para penyintas—orang yang mampu bertahan hidup dari sesuatu keadaan atau tubuh—untuk berbagi pengalaman Terkait Covid kepada masyarakat luas.

“Para penyintas atau mereka yang telah sembuh dari infeksi corona, perlu berbagi pengalaman bagaimana rasanya terjangkit COVID-19, dan selanjutnya sembuh setelah menjalani perawatan maupun isolasi,” Jelas Ketua Yayasan Gebetan, dr. Rahmadsyah Putra, kepada mediaaceh.co.id, Senin, 9 November 2020 di Kualasimpang.

Saling berbagi pengalaman kepada orang lain terhadap apa yang dialaminya itu sangat membantu pemerintah untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19.

Covid merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh severe acute respiratory syndrome virus corona 2 (SARS-2)  atau yang sering disebut virus Corona.

BACA JUGA...  Merasa Terjajah, Masyarakat Lhoknga: Selamat Kepada PT. Lafarge Holcim

“Mereka disebut penyintas karena mampu mempertahankan hidupnya dari ancaman kematian akibat COVID-19,” sebut alumni Fakultas Kedokteran Unsyiah.

Pada umumnya para penyintas tersebut memiliki pengalaman merasakan sakit dan dirawat di ruang isolasi rumah sakit. “Bila pengalaman itu dibagi dengan orang lainnya, memiliki daya persuasif yang tinggi dan mengubah persepsi yang keliru tentang virus corona,” ujarnya.

Masih banyak warga Aceh Tamiang yang belum benar-benar yakin tentang keberadaan virus corona. Pengalaman nyata para penyintas dapat mengubah persepsi keliru tersebut, sehingga mereka mau menjalankan protokol kesehatan dengan penuh kesadaran.

Menurut Rahmad, para penyintas tidak perlu merasa malu mengakui pernah menderita COVID-19, hingga dapat berbagi pengalaman dengan orang-orang di sekitarnya.

BACA JUGA...  Nasir Djamil Lakukan Pertemuan dan Silaturahmi dengan Masyarakat Timur, Aceh Utara

“Penyakit COVID-19 bukanlah kutukan, dan bukanlah aib yang harus disembunyikan. Pengalamannya itu bahkan memiliki nilai dakwah dan bahkan amal ibadah,” jelasnya.

Para penyintas COVID-19 di Aceh Tamiang atau orang-orang yang sembuh dari Covid-19 sudah mencapai 242 orang dari total 300 kasus Covid-19. “Apabila setiap penyintas itu berbagi pengalamannya kepada 10 orang teman dekat dan juga tetangga, dampaknya sangat besar untuk memperpendek masa pandemi ini,” jelas Rahmad.

Rahmad mengajak masyarakat secara umum untuk dapat mematuhi Peraturan Bupati Aceh Tamiang nomor 30 Tahun 2020 tentang peningkatan penanganan COVID-19 dan instruksi Bupati Aceh Tamiang Nomor 5245 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kegiatan Selama Pandemi COVID-19.

BACA JUGA...  Menteri Jadi Timses Jokowi, Gerindra: Seharusnya Urus Negara

“Sudah seharusnya kita untuk selalu menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan (3M) dan meningkatkan imunitas tubuh, agar penyebaran COVID-19 ini cepat segera berakhir,” harapnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Malu Achh..  silakan izin yang punya webs...