BANDA ACEH | AP-Ratusan massa pendukung Bakal Calon Bupati Kabupaten Bireuen, H Saifannur, S.Sos mendatangi Kantor Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh, Senin, 3 Oktober 2016 sekira Pukul 13.45 WIB. Maksud kedatangan massa dari Bireuen itu untuk mempertanyakan hasil tes kesehatan jagoan mereka yang dinilai janggal dan tak masuk akal.
“Dalam catatan riwayat kesehatan beliau (H Saifannur), tidak pernah ada indikasi penyakit kelainan jiwa apalagi gila namun kalau melihat dari hasil tes kesehatan dari dokter RSUZA, beliau dinyatakan setengah gila, aneh sungguh aneh,” gugat Ketua Timses Saifannur, Mukhlish, A.Md kepada wartawan usai menggelar pertemuan dengan Komisioner KIP Aceh.
Menurut Mukhlis, dokumen hasil tes kesehatan bakal calon kepala daerah yang dikeluarkan oleh pihak Rumah Sakit Umum dr Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh tak layak dijadikan dokumen resmi apalagi jadi rujukan KIP Aceh dalam memutuskan balon kepala daerah sehat atau tidak.
“Hanya selembaran kertas yang menyatakan bahwa Saifannur mengalami sakit setengah gila atau sakit jiwa surat tersebut juga bukan stempel basah yang ditandatangani oleh Kepala rumah sakit Zainal Abidin padahal yang bekerja melakukan pemeriksaan kesehatan adalah Ikatan Dokter Indonesia,” ungkap Mukhlis disambut tepuk tangan ratusan pendukung Saifannur.
Sambung Mukhlis, karena yang menandatangani hasil tes kesehatan calon kepala daerah bukan pihak Ikatan Dokter Indonesia (IDI), oleh sebab itu pihak Tim Sukses FAKAR (Saifannur-Muzakar) menolak dengan tegas hasil tersebut karena dinilai janggal dan penuh dengan dugaan permaianan.
“Kami dari pihak Tim Saifannur tidak menerima dengan hasil kesehatan ini,” tegasnya.
Tim Saifannur dan Muzakar, kata Mukhlis, siap mengambil langkah-langkah yang dianggap tepat untuk meminta pihak-pihak yang terlibat dalam pengujian kesehatan Saifannur bertanggungjawab di depan hukum, baik pidana maupun perdata.
“Kami akan mengupayakan langkah hukum kalau perlu di PTUN kan dan pihaknya juga akan mempidanakan pihak yang terlibat. Segala lini akan kita tempuh karena ini adalah pencemaran nama baik, pihak kami akan melakukan segala macam celah hukum yang penting kami harus berhasil biar ada keadilan di Aceh ini,” tekad pria yang berprofesi sebagai kontraktor ini.
Ketika ditanyakan sejumlah wartawan, apakah pihak Saifannur akan mengusul pengganti calon bupati dengan nama lain, Mukhlis dengan tegas menyatakan tidak.
“Untuk pergantian calon hingga saat ini belum terpikir sejauh itu,” kata Mukhlis.
Kedatangan ratusan massa dan Timses Saifannur ke KIP Aceh disebabkan pihak Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Aceh seperti tidak dapat berkomunikasi dengan lancar dengan pihak penyelenggara dalam hal ini KIP Aceh.
“Setelah kami ke Panwaslih, seolah-olah mereka tidak connect dengan KIP Aceh.Oleh sebab itu kami mengambil keputusan untuk mendatangi KIP Aceh untuk meminta penjelasan,” tutup Mukhlis dan disambut ratusan pendukung dengan nyanyian lagu “Pada Mu Negeri”. [Azwar|MU|BNC]