IDI|AP- Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur menggelar Pelatihan Kontinjensi atau kesiapsiagaan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat (KKM) yang berpotensi wabah. Kegiatan tersebut berlangsung di Hotel Bandar Khalifah, Kec. Idi Rayeuk, Kab. Aceh Timur, Selasa 12 April 2016.
Bupati Aceh Timur H.Hasballah HM.Thaib melalui Asisten III Safrizal,SH,M.AP saat membuka kegiatan tersebut mengatakan, Kab. Aceh Timur merupakan salah satu daerah otonomi yang berada di Provinsi Aceh memiliki luas wilayah sekitar 10 persen dari luas wilayah Provinsi Aceh dengan rinciannya 24 kecamatan dan 513 desa serta memiliki penduduk 402, 475 jiwa.
“Dari 24 Kecamatan yang berada diwilayah Kabupaten Aceh Timur, 21 Kecamatan diantaranya merupakan daerah yang setiap tahunnya sering dilanda bencana. Adapun bencana yang sering melanda Aceh Timur yakni banjir, pasang purnama, puting beliung dan kebakaran,” sebut Safrizal.
Dia mengatakan, masa lalu Aceh Timur dihadapkan pada masa-masa bencana sosial (konflik) yang berkepanjangan yang pada akhirnya selesai setelah ditanda tangani MoU antara Pemerintah RI dengan GAM pada tanggal 15 agustus 215 di Helsinki, Filandia. “Masalah banjir sudah merupakan masalah rutin setiap tahun dibeberapa kecamatan yang berakibat pada putusnya sarana transportasi khususnya didaerah pedalaman sehingga akan menganggu perekonomian masyarakat,” kata Safrizal.
Menurut dia, selama ini penanganan kejadian pada saat bencana dan pasca bencana sudah berjalan dengan baik tentunya dengan masih adanya beberapa kekurangan dan keterbatasan. “Untuk saat ini sistem koordinasi sudah berjalan dengan baik, baik itu dengan BPBD sebagai leading sektor untuk penanganan masalah bencana,” kata Safrizal.
Syafrizal juga tidak lupa menyampaikan rasa terimaksih Pemerintah Aceh Timur kepada Kementrian Kesehatan RI yang telah memilih daerah itu untuk dilakukan pendampingan penyusunan rencana Kontijensi bidang Kesehatan Tahun 2016 ini. “Peserta diharapkan untuk bersungguh-sungguh mengikuti kegiatan ini, karena kegiatan seperti ini yang melibatkan banyak pihak sangat baik dan sangat diperlukan dalam suatu bencana,” kata Syafrizal.
Sementara itu, dr.H.Zulfikry,M.Kes dalam laporannya mengatakan, kegiatan pendampingan penyusunan rencana kontinjensi bidang kesehatan diikuti sebanyak 20 orang peserta, yang meliput dari dinas Kesehatan, Puskesmas, Rumah Sakit, BPBD, TNI dan Polri. “Kgiatan ini berlangsung selama tiga sejak tanggal 12 sampai dengan 15 April 2016,” katanya.
Hadir dalam acara tersebut yakni Kadis Kesehatan Aceh Timur, H. Kamarullah dan Anang Subur dari Pusat Krisis Kesehatan Kementrian Kesehatan RI serta Herlina dari Dinas Kesehatan Aceh. Kegiatan tersebut berlangsung sehari penuh dengan melibatkan peserta dari Dinkes dan Puskesmas serta instansi terkait. (Nil)