LHOKSEUKON | MA – Momen haru dan penuh makna terjadi di halaman Kantor Bupati Aceh Utara pada Jumat (11/4), ketika Abdurrahman, seorang penyandang disabilitas (50), datang dengan becak motornya dan disambut langsung oleh Bupati Aceh Utara, H. Ismail A Jalil, SE., MM., yang akrab disapa Ayah Wa.
Kehadiran Abdurrahman bukan sekadar kunjungan biasa. Dengan semangat yang kuat dan wajah penuh harap, ia mengayuh becaknya hingga ke kantor pemerintahan tertinggi di kabupaten tersebut. Ayah Wa, yang dikenal dekat dengan masyarakat kecil dan memiliki jiwa sosial tinggi, segera meluangkan waktunya untuk menyambut Abdurrahman secara langsung.
Tanpa ragu, Bupati mendekati Abdurrahman yang sedang duduk didalam becak motornya yang terparkir di teras kantor bupati. Di sela-sela canda dan tawa ringan, Ayah Wa mendengarkan dengan penuh perhatian curahan hati dan aspirasi dari Abdurrahman. Percakapan hangat itu menjadi simbol perhatian pemerintah daerah terhadap penyandang disabilitas..
Abdurrahman sendiri tampak terharu atas sambutan baik yang diberikan kepadanya. Ia mengaku tidak menyangka akan disambut langsung oleh bupati dan diberi kesempatan untuk berbicara secara langsung tanpa perantara.
“Saya sangat berterima kasih kepada Ayah Wa. Saya datang hanya ingin menyampaikan aspirasi sebagai penyandang disabilitas, tapi saya tidak menyangka akan disambut dengan baik. Ini menunjukkan bahwa kami juga dihargai dan didengar,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Sementara itu, Bupati Ayah Wa mengatakan bahwa setiap warga, tanpa memandang latar belakang atau kondisi fisik, berhak untuk didengarkan dan diperhatikan.
“Saya ingin membuktikan bahwa pemerintah hadir untuk semua kalangan. Abdurrahman adalah contoh semangat luar biasa. Kita harus lebih banyak mendengar dan membantu saudara-saudara kita yang hidup dengan keterbatasan,” kata Ayah Wa.
Momen tersebut juga disaksikan oleh beberapa staf dan pegawai di lingkungan kantor bupati yang turut tersentuh dengan interaksi hangat antara pemimpin dan rakyat kecilnya.
Dengan pertemuan sederhana namun penuh makna ini, Bupati Aceh Utara menunjukkan bahwa pemerintahan yang humanis masih hidup dan terus berdenyut di tengah masyarakat. (Sayed Panton).