KARO |AP-Sudah 10 tahun pasangan haram itu menjalin cinta terlarang. Tuhan pun tak tega melihatnya, usai bercinta dengan selingkuhannya, seorang PNS Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Karo, Stepanus Sembiring Depari (54), warga Jalan Jaming Ginting, Gang Garuda Kabanjahe, tewas mendadak di kamar Hotel Arihta Nomor 2A Desa Sumber Mufakat, Kecamatan Kabanjahe, Kamis (7/4) sekira pukul 19.00 WIB.
Keterangan yang dihimpun POSMETRO MEDAN, tewasnya korban diketahui oleh penjaga hotel, menyusul adanya teriakan dari teman wanita korban bernama Sri Murniati br Karo (36) warga Perumahan Samura Indah Kabanjahe, usai melihat korban dalam kondisi kritis.
Naas, belum sempat dilarikan ke rumah sakit, korban yang dalam kondisi kritis akhirnya meninggal dunia di dalam kamar tersebut. Polisi yang mendapat informasi langsung mengevakuasi jasad korban ke RSU Kabanjahe untuk divisum. Sri Murniati yang saat itu bersama korban di dalam kamar diamankan oleh polisi untuk dimintai keterangan di Mapolres Karo.
Dari saku celana korban, polisi mengamankan barang bukti berupa uang tunai sebesar Rp 6.587.000, obat-obatan merek Amlodipin, Simpastin dan tisu basah Super Magic Man. Amatan wartawan, keluarga korban tampak mendatangi RSU Kabanjahe guna memastikan kematian pria tersebut. Seorang wanita yang diduga sebagai istri korban didampingi keluarga terlihat histeris usai melihat korban terbujur kaku di ruang IGD RSU Kabanjahe.
Informasi yang diperoleh dari warga di halaman RSU Kabanjahe menyebutkan, korban merupakan PNS di Dishub Kabupaten Karo. Hal itu diketahui dari beberapa rekan kerja korban saat melihat kondisi korban di rumah sakit tersebut. “Iya, abang itu memang pegawai Dishub,” kata seorang pria yang saat itu mengenakan seragam dinas.
Sementara, keterangan Sri Murniati br Karo saat diperiksa di Mapolres Karo malam itu, mengakui jika dirinya bersama korban memiliki hubungan yang istimewa. “Aku kenal dia udah 10 tahun. Kami pacaran. Dia baik dan selalu bantu aku kalau lagi kesulitan,” akunya. Diakui ibu dua anak ini, ia masih memiliki suami yang sah bermarga Saragih. Korban dan suaminya, kata dia, bahkan saling kenal satu sama lain karena masih bertetangga.
“Memang suamiku nggak tau hubungan kami. Tapi aku berutang budi sama abang itu. Sudah banyak aku dibantunya. Ternak babiku pun dia yang modali,” jelasnya. Puluhan tahun menjalin hubungan dengan korban, lanjutnya, mereka rutin bertemu. “Kalau mau ketemu, saling kontak aja. Sudah nggak terhitung lagilah berapa kali kami ketemuan. Tadi pun dia hubungi aku jam 4 sore. Aku disuruh datang ke Hotel Arihta,” katanya.
Dijelaskan, ia bersama korban saat itu memasuki kamar No. 2A.
“Sebelum gituan, kami masih sempat ngomong-ngomong dulu. Siap itu baru kami mulai gituannya. Cuma sekali, siap itu aku langsung ke kamar mandi,” bebernya. Selesai dari kamar mandi, ia mengaku melihat korban tidur ngorok. Tak berapa lama, tiba-tiba ia melihat korban dalam kondisi kritis dan akhirnya meninggal dunia.
“Aku terkejut, nggak nyangka dia mati. Tadi dia masih sehat-sehat aja,” akunya. Sementara, keterangan pihak medis di RSU Kabanjahe menyebutkan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan ditubuh korban. Dikatakan, korban diduga terkena serangan jantung. (Posmetromedan)