BANDA ACEH| MA — Akademisi Universitas Abulyatama Aceh (Unaya) Dr. Usman Lamreung, M.Si menilai Danantara hadir di tengah situasi ekonomi Indonesia yang tengah mengalami tantangan.
Untuk saat ini, tentu Indonesia membutuhkan dorongan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, mengingat beban utang yang cukup besar akibat kebijakan sebelumnya.
Apalagi kata Usman Lamreung, sebanyak Rp 800,33 triliun seperti banyak diberitakan utang dijadwalkan jatuh tempo pada 2025.
“Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, tentu pemerintah harus mengoptimalkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Salah satunya dengan membentuk holding (perusahaan induk) sehingga nanti memperkuat leverage dari BUMN,” ujar Usman Lamreung.
Menurutnya Danantara dirancang untuk membantu pertumbuhan ekonomi agar mencapai 5 persen.
“Jadi, menurut saya keberadaan Danantara akan menjadi pendorong utama dalam proyek-proyek pembangunan strategis nasional,” ujarnya.
Di jelaskan juga bahwa peran Danantara ini, akan memberikan manfaat bagi masyarakat luas dengan menciptakan lebih banyak lapangan kerja.
Dapat bekerja sama dengan sektor pertambangan lokal
Lapangan pekerjaan yang tersedia akan berkaitan dengan proyek-proyek strategis yang dikelola oleh Danantara, seperti sektor pertambangan, energi terbarukan, dan ketahanan pangan.
“Kalau bisa melibatkan masyarakat, ada multiplier effect economy bagi masyarakat,” kata Wakil Rektor Satu Unaya ini.
Multiplier effect mengacu pada dampak suatu kegiatan ekonomi yang dapat meningkatkan pendapatan nasional, yang pada akhirnya berkontribusi terhadap pertumbuhan konsumsi dan investasi di sekitarnya.
Sebagai contoh, ia menjelaskan bahwa Danantara bersama BUMN dapat bekerja sama dengan sektor pertambangan lokal yang ada di masyarakat untuk mengelola proyek strategis nasional.
“Nah, langkah ini dipercaya dapat menciptakan Lebih banyak peluang kerja,” demikian tutup Usman Lamreung. (R)