USM Gelar Seminar Tentang Peran Aceh Dalam Mewujudkan Kemerdekaan RI

Banda Aceh | AP-Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh mengadakan seminar satu hari bertajuk “Peran Aceh Dalam Proklamasi Kemerdekaan RI” yang berlansung di aula RKU Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh, Kamis 6/4/2017.

Acara seminar diadakan bertepatan dengan ulang tahun lahirnya pejuang kemerdekaan yakni Dr.Mr.T.Muhammad Hasan,yang juga pendiri Yayasan Pembangunan Serambi Mekkah ini.

Adapun nara sumber yang diundang dalam seminar ini yaitu Prof.Dr.Dwi Purwoko MSi dari LIPI Jakarta yang juga merupakan penulis biografi daripada Dr.Mr.T.Muhammad Hasan, nara sumber lainnya adalah Dr.Husaini Ibrahim, pakar sejarah dari FKIP Unsyiah sedangkan moderator Dr. Agussapti, dekan Fakultas Pertanian Unsyiah.

Ketua Umum Yayasan Pembangunan Serambi Mekkah, .M.Iskandar Shah dalam sambutannya menjelaskan bahwa Aceh memiliki pahlawan nasional terbanyak di Indonesia seperti Teuku Umar, Cut Nyak Dhien dan Cut Meutia, Panglima Polem dan daerah Aceh melakukan perlawanan terlama melawan penjajah Belanda yaitu dari tahun 1873-1914 dan Aceh tidak pernah takluk kepada Belanda, dan masa kemerdekaan muncul nama T.Muhammad Hasan yang berperan penting sewaktu menjadi anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

“Karena disebabkan keuletannya dalam perjuangan kemerdekaan RI maka pada 22 Agustus 1945 Presiden Soekarno mengangkat Dr.Mr.Teuku Muhammad Hasan sebagai wakil pemimpin besar untuk seluruh pulau Sumatera, dan pada 29 september 1945 Dr.M.Teuku Muhammad Hasan menjadi Gubernur Sumatera dan bertindak sebagai Wakil Pemerintah Pusat untuk Pulau Sumatera,” ujarnya.
.
Sebut dia,  T.Muhammad Hasan lahir di Desa Peukan Set, Pidie pada April 4 April 1906 dari pasangan Bintara Pineung Ibrahim dan Cut Manyak. Ayahnya adalah Uleebalang (Zelfbestuurder) di Landscape Pineung sedangkan ibunya merupakan anak ulama terkenal di Aceh Teungku Mahmud. Kemudian pada 1915 T.Muhammad Hasan masuk sekolah Rakyat di Lampoh Saka, kemudian dia masuk ke Sekolah Dasar Belanda di Sigli, setelah itu dia masuk Koningin Wilhelmina School di Batavia.

BACA JUGA...  Tim 100 Bakorsi Provinsi Aceh Resmi Dikukuhkan

“Disini dia tinggak di sebuah asrama, T.Muhammad Hasan belajar dengan pola self study, ia belajar sendiri bahasa Inggris, Perancis, dan Jerman, ia tergolong anak yang cerdas, ia juga menguasai aljabar (berhitung),” kisahnya.

Setelah tamat di KWS, dia masuk ke Algemeene Middelbara School (AMS) dan selanjutnya ke Fakultas Hukum di Jakarta. T.Muhammad Hasan juga kuliah hukum di Universitas Leiden,Belanda, ketika usianya 25 tahun. Di sana T.Muhammad Hasan sering menghadiri rapat rapat Perhimpunan Indonesia (PI) yang dipelopori oleh Muhammad Hatta, Ali Sastroamidjojo, Abdul Majid Djojoningrat dan Nasir Datuk Pamuntjak.Ia sering mengikuti rapat rapat PI di berbagai tempat dan disana pula dia berkenalan dengan Muhammad Hatta.

BACA JUGA...  Terkait DAK Fisik 2019, Kinerja Dinas Pendidikan Kota Subulussalam Membanggakan

“Dalam pelaksanaan Pameran dan kegiatan Seminar Nasional Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia mari kita wujudkan cinta sejarah, mari kita bekerja nyata menyimpan koleksi sejarah perjuangan bangsa kita dari tanah rencong untuk Indonesia,agar semua generasi muda bisa melihat begitu sulitnya merebut kemerdekaan,dan diharapkan seminar nasional dengan tema ‘Peran Aceh dalam Proklamasi Kemerdekaan RI’ dapat menghasilkan kontribusi pemikiran filosofis dan faktual tentang proklamasi terkait dengan peristiwa kemerdekaan Republik Indonesia,pemantapan pemikiran untuk menguatkan rasa kebangsaan dan patriotisme banga Indonesia khususnya kalangan generasi muda.” papar Ir.Teuku Iskandar Shah.

Dalam masa revolusi yaitu pada saat agresi Belanda ke II tahun 1948 Dr.Mr.T.Muhammad Hasan pernah menjabat Wakil Presiden Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) merangkap Menteri Dalam Negeri, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Menteri Agama. Beliau pernah pula menjadi Anggota DPRS RI dan mempelopori berdirinya perusahaan minyak nasional tahun 1968 ,dan sekarang beliau mendapat julukan Bapak Pelopor Perminyakan Nasional.

BACA JUGA...  Sambut Hari Pahlawan, Makam Laksamana Malahayati Dibersihkan

Acara seminar nasional yang beriringan dengan acara Museum Goes to Campus ini turut dihadiri pula oleh Dra.Triana Wulandari,MSi, Direktur Sejarah Diirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Drs.Agus Nugroho,MM, Kepala Museum Perumusan Naskah Proklamasi.

“Kepada panitia dari acara Meseum goes to campus ” dari tanah rencong untuk Indonesia” dan dari Universitas Serambi Mekkah ini saya ucapkan terima kasih banyak atas suksesnya acara Seminar ini sehingga dapat kita peroleh pengetahuan yang lebih luas tentang sejarah perjuangan tempo dulu yang heroik dan penuh suka citanya,” ucap T.M.Iskandar Shah, menutup sambutannya.(AS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *