Saluran Irigasi Aneuk Gajah Rhoet Ditelantarkan, M.Arif Andepa: Pemerintah Harus Peduli Kepada Masyarakat Kecil

Drs. M. Arif Andepa.

Bireuen, (MA) Saluran primer Irigasi Aneuk Gajah Rhoet yang terletak di Gampong Lawang hingga sampai Gampong Cot Keutapang, Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen ditelantarkan oleh pemerintah.

“Hampir 4 tahun lebih ditelantarkan pembangunan kelanjutan Irigasi Aneuk Gajah Peudada, ini saluran primer untuk para petani yang ada di Peudada,” kata Drs.M. Arif Andepa tokoh masyarakat Bireuen yang pernah menjabat wakil ketua DPRK Bireuen pada mediaaceh.co.id, Selasa,(22/6/2022).

Menurut Andepa, Pemerintah Pusat, Aceh, Bireuen dan DPRA, termasuk
Dinas terkait perlu mengambil langkah strategis penanganan yang serius terhadap kelanjutan pada tahap II, akan dimulai dari kawasan Gampong Cot Keutapang hingga menuju ke Gampong Pulo Ara.

Mengingat perencanaan pembangunan, lanjutnya, di tahap II hampir sudah memasuki 4 tahun, hingga kini belum juga ada tanda tanda akan dikerjakan pekerjaan fisiknya di tahun anggaran 2022. Maka sudah sepatutnya Pemerintah perlu mengambil langkah penanganan secara kontinyu terkait kelanjutan pembangunan kembali jaringan proyek irigasi Aneuk Gajah Rhoet Peudada, sudah cukup beberapa tahun dibiarkan begitu saja tanpa ada kelanjutannya sebagai sikap keseriusan pihak pemangku kepentingan ditingkat Pemda Bireuen dan Pemerintah Aceh.

BACA JUGA...  Ormawa Dan Maba FH Unimal Berikan Sumbangan Untuk Kaum Dhuafa

Agar sudi kiranya Pemerintah memberikan saran atau suatu gambaran data sebagai kebutuhan terdesak untuk bisa dialokasikan porsi pembagian anggaran yang berkeadilan dari “Kue APBA” menjadi kewenangan ditingkat Provinsi Aceh sebagai sumber dana pembiayaan irigasi Aneuk Gajah Rhoet dari sumber dana otonomi khusus, sebagaimana harapan ratusan masyarakat Gampong di kecamatan Peudada, ujarnya.

“Bahkan selama ini masyarakat Peudada sangat mengharapkan tuntasnya pekerjaan fasilitas publik tersebut tanpa ditelantarkan begitu saja, karena ini menyangkut soal hajad hidup masyarakat banyak. Supaya sumber air yang ada di Irigasi Aneuk Gajah Rhoet, bisa secepatnya bisa diterima manfaatnya oleh masyarakat 52 Gampong di kecamatan Peudada, selama ini warga sangat menggantung harapannya pada kelanjutan pembangunan jaringan saluran aliran air, agar bisa dialirkan ke sawah masyarakat petani,” ungkapnya.

Arif Andepa juga menyebutkan, hal itu juga meliputi terdiri dari adanya sumber alokasi anggaran yang memadai dari APBA untuk Pembangunan saluran primer dan sekunder pada tahap II. Berdasarkan analisa, sementara dana sangat terdesak di butuhkan anggaran sejumlah Rp. 25 milyar, terdiri dari biaya Pembebasan lahan tahap II juga butuh anggaran Rp.11 milyar.

BACA JUGA...  Aceh Selatan Gencarkan Sosialisasi  Pencegahan Stunting

“Setelah kita kalkulasikan, kedua item tersebut. Jumlah dana sangat urgent diperlukan anggaran sekitar Rp 36 milyar,” sebut putra Peudada ini.

Baru-baru ini, ” kami masyarakat Peudada mendapatkan informasi bila memang benar pada tahun anggaran ini
ada diplot kan anggaran 1 milyar untuk pembebasan lahan masyarakat untuk pembangunan Irigasi Aneuk Gajah Rhoet di tahap II ini,” ujarnya Andepa.

Ia menyebutkan, terhadap target penyelesaian irigasi itu sangat lamban. Sehingga pada tahap II bisa memakan waktu yang sangat lama dan dapat dipastikan butuh waktu sekitar 11 tahun sebuah proses pembangunan fasilitas publik kebutuhan masyarakat, dan itu belum termasuk waktu pembiayaan alokasi anggaran untuk pembangunan saluran primer dan sekunder tersebut.

“Kita meminta kepada Pemerintah Pusat, Aceh, Bireuen dan DPRA tolong untuk diperhatikan aspirasi kami masyarakat Peudada. Hampir memasuki 4 tahun, keseriusan Pemerintah dalam mengalokasikan sumber mata anggaran setiap tahun berjalan diprioritaskan, jangan cuma masih seperti janji manis di atas kertas, terhadap kelanjutan pembangunan irigasi Aneuk Gajah Rhoet Peudada,” mintanya.

Tambahnya, Pemerintah lokal Aceh jangan tutup mata dan telinga, pasca berlimpah dana Otsus Aceh. Dikala masyarakat di Aceh masih menderita, dengan meningkatnya angka peringkat kemiskinan, ditambah lagi fakta minimnya lapangan kerja tercipta ditengah masyarakat Aceh. Sehingga dengan berfungsinya dan tuntasnya kelanjutan pembangunan irigasi Aneuk Gajah Rhoet Peudada, sebagaimana harapan masyarakat pada umumnya.

BACA JUGA...  Personil Polres Lhokseumawe Gencar Sosialisasi Protkes

“Apabila pembangunan irigasi Aneuk Gajah Rhoet bisa cepat dituntaskan target pelaksanaan oleh pemerintah, terhadap kelanjutan pembangunan irigasi tersebut, Syukur Alhamdulillah masyarakat petani pun bisa mudah pergi ke sawah, dan tidak mesti harus menunggu lagi tibanya musim hujan, baru bisa berkerja di sektor pertanian pembajakan sawah dengan turun ke sawah untuk menanam padi dalam menggerakkan roda ekonomi masyarakat sebagai sumber ekonomi menafkahi kebutuhan keluarganya,” pungkasnya M. Arif Andepa.[]

Laporan : Iqbal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Malu Achh..  silakan izin yang punya webs...