TAKENGON (MA) – Momen hari itu, Ketua Forum Reje, Gamahudi.ST, saat memberikan kata sambutan di desa Cibodas, Dihadapan Camat selaku pimpinan rombongan dari desa Maluku Utara, serta pemerintahan desa Cibodas, menyampaikan kesan positif.
Gamahudi, sebelum menyampaikan sambutannya juga menyempatkan untuk ajakan yel yel semboyan kepada seluruh hadirin yang berbunyi “Aceh Tengah Hebat, Gayo Maju”.
Sementara Kepala Desa (Kades) Cibodas, D. Sukaya dalam sambutanya terhadap peserta Bimtek dari Kabupaten Aceh Tengah dan Maluku Utara di desanya, menyampaikan gambaran umum tentang desa Cibodas, terkait : Desa Cibodas memiliki luas wilayah 1.273,44 Ha, berada pada ketinggian 1260 M, diatas permukaan laut dengan curah hujan 177,5 Mm/Tahun dengan suhu rata-rata 19 s/d 22º C, dengan batas wilayah antara lain :
-. Utara : Desa Wangun Harja
-. Timur : Desa Suntenjaya
-. Selatan : Kecamatan Cimeyan
-. Barat : Desa Langensari
Jumlah penduduk Desa Cibodas pada saat ini berjumlah 12.000 jiwa dengan Jumlah Penduduk Laki-laki 5.831 Jiwa dan Jumlah Penduduk Perempuan 5.669 jiwa. Desa Cibodas dibagi dengan 4 Wilayah Dusun, 17 Wilayah RW dan 66 Wilayah RT dengan jumlah Kepala Keluarga 3.560.
Kepala Desa Cibodas juga memamerkan inovasi desa mereka yang mampu meningkatkan ekonomi desa dengan pemanfaatan BUMDes, salah satunya usaha Peternakan Sapi Perah yang menghasilkan beribu ribu liter susu segar per hari dan telah dipasarkan oleh perusahaan-perusahaan pengolah susu di Indonesia, serta efisiensi pemanfaatan lahan untuk pertanian diantaranya penanaman Cabai Paprika dengan masa panen per bulan yang sebelumnya ditanami kentang dengan masa panen 6 bulan.
Pembudidayaan Cacing untuk kebutuhan farmasi dan pengelolaan limbahnya sehingga bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan cuan di desa tersebut.
Sukaya menekankan, semua itu terjadi berkat kolaborasi kerjasama dalam pemerintahan desa, termasuk pengelolaan BUMDes Karya Mandiri. Keberadaan Desa Cibodas, saat ini diakui D. Sukaya, sebagai desa percontohan di tingkat daerah dan nasional.
Bahkan dirinya selaku Kepala Desa Cibodas, baru-baru ini telah mendapatkan penghargaan tingkat nasional atas inovasi pembudidayaan ternak cacing untuk berbagai kebutuhan medis.
Catatan Penting Bimtek yang diisi kegiatan kunjungan para Reje (Sebutan Kepala Desa di Kabupaten Aceh Tengah) dan Ohoy (Sebutan Kepala Desa di Maluku Utara) ke desa Cibodas dalam meraih kesuksesan, adalah bagaimana memanajemen pemerintahan desa serta peningkatan ekonomi masyarakat yang bukan hanya berdasar pada sumber daya alam, tetapi juga peningkatan kapasitas kerjasama antar masyarakatnya, serta kreatifitas individu masyarakat, teknik dan pemasaran hasil produksi hingga tata tertib mengikuti peraturan sesuai aturan negara, mencakup provinsi dan kabupaten salah satunya karena Desa Cibodas adalah kawasan konservasi, sehingga dilarang untuk membangun hotel di desa mereka yang disiasati dengan dilegalkanya Home Stay dibawah pembinaan desa Cibodas.
Selanjutnya peserta Bimtek dari Kabupaten Aceh Tengah, melakukan kunjungan ke kawasan wisata Tangkuban Perahu.
Tempat wisata Gunung Tangkuban Perahu adalah sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Kabupaten Bandung Barat. Objek wisata ini dikenal dengan wisata kawah belerang dari Gunung Tangkuban Perahu, selain bisa berswafoto, objek wisata ini juga memasarkan produk blerang yang dihasilkan gunung Tangkuban.
Bukan hanya itu, kawasan wisata ini dari pantauan para Reje, berhasil memanajemen kegiatan wisatawan dengan rangkaian kegiatan terpadu dari tiba hingga berakhirnya kunjungan wisata di kawasan tersebut.
Salah satunya adalah bagaimana menerapkan manajemen aturan perjalanan wisata, dimana seluruh kendaraan wisatawan diwajibkan parkir dikawasan yang dihuni berbagai kios kios souvenir produksi Kabupaten Bandung Barat, untuk selanjutnya berangkat ke puncak gunung Tangkuban dengan menumpangi kendaraan Ontang Anting (Jenis Minibus L-300), sampai di puncak gunung wisatawan akan diturunkan di perhentian bus Ontang Anting yang juga telah terdapat berbagai kios souvenir.
Selanjutnya, wisatawan akan berjalan menuju kawasan kawah Tangkuban yang telah dijejali berbagai wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia maupun mancanegara, selain wisata berkuda yang dihargai sebesar Rp. 50.000,- wisatawan juga akan ditawarkan untuk pengambilan foto pemandangan eksotis oleh para pedagang eceran souvenir khas Bandung yang menolak diberikan upah, namun mereka hanya mau jika jasa mereka dihargai wisatawan dengan membeli dagangan yang ditawarkan.
Sementara itu, jika ingin kembali ke kawasan parkir kendaraan wisatawan, Ontang Anting ditumpangi akan melalui rute berbeda untuk menurunkan wisatawan di pemberhentian kawasan parkir yang sama dari jalur keberangkatan ke puncak Tangkuban, dengan pemberhentian di titik area warung warung yang juga menawarkan berbagai makanan dan minuman serta souvenir khas Bandung.
Setelah berakhirnya kunjungan ke desa Cibodas dan kawasan wisata Puncak Gunung Tangkuban Perahu, kegiatan ini disepakati para Reje peserta Bimtek adalah salah satu pengalaman terbaik, dimana selama ini disadari mereka dalam memanajemen berbagai sumber peningkatan ekonomi di Bandung, memiliki sistem manajemen hingga marketing yang terstruktur, sehingga diupayakan agar tiada satu orang pun wisatawan dapat menolak berbagai tawaran produk souvenir dipasarkan oleh pengelola wisata di Bandung.
Hingga keesokan hari, Kamis (25/05/2023), Reje Reje peserta Bimtek dari Kabupaten Aceh Tengah, diajak berkeliling melihat langsung keindahan Masjid Raya Al Jabbar Kota Bandung atau Masjid terapung Gedebage yang terletak di jalan Cimicrang, Kecamatan Gedebage Kota Bandung. Masjid Al-jabbar salah satu masjid yang menjadi pusat wisata religi di kota tersebut, masjid ini di desain secara khusus oleh Gubernur Prov. Jawa Barat yang saat itu diemban H. M Ridwan Kamil.
Sebelum menjajakan kaki di Masjid Al Jabbar, peserta Bimtek oleh panitia diajak ke pusat pasar Cibaduyut sebagai salah satu pasar ikonik di Bandung yang menawarkan berbagai produk khas Bandung, seperti sepatu dan ragam souvenir lain nya. Para Reje juga tak lekat dari panggilan “Pak Kades” yang secara umum digunakan sebagai panggilan khas Kepala Desa di Bandung, oleh para pedagang di kawasan tersebut.
Tiba pada tanggal 26 Mei 2023, tepatnya hari Jum’at pagi, seluruh rombongan peserta BIMTEK (Bimbingan Teknis) Peningkatan Kapasitas Aparatur Serta Pengelolaan dan Pengembangan BUMDes dari Kabupaten Aceh Tengah, harus berbesar hati untuk kembali ke kampung halaman dengan berbekal ilmu yang mereka dapatkan selama pelaksanaan Bimtek.
Para Reje juga mengungkapkan akan menerapkan ilmu yang mereka serap dari hasil “BIMTEK (Bimbingan Teknis) Peningkatan Kapasitas Aparatur Serta Pengelolaan dan Pengembangan BUMDes” di Kota Bandung Provinsi Jawa Barat dalam meningkatkan sistem pemerintahan dan pendapatan ekonomi masyarakat di kampungnya (AR).