MFF Syndicate: RSUD ZA Tidak Serius dalam Tingkat Pelayanan Kepada Pasien

MFF Syndicate lembaga kajian politik dan publik melalui direktur riset dan advokasi Fikrah Aulia.

BANDA ACEH (MA) Antrian pasien yang membludak untuk mendapatkan pelayanan mengambil obat di Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin (RSUD ZA). Dimana tingkat pelayanan terhadap pasien tidak serius di rumah sakit kebanggaan masyarakat Aceh ini.

Hal tersebut disampaikan oleh MFF Syndicate lembaga kajian politik dan publik melalui direktur riset dan advokasi Fikrah Aulia pada mediaaceh.co.id lewat siaran persnya, Rabu, (19/7). 

Menurutnya, tidak ada keseriusan dari pihak rumah sakit dalam meningkatkan pelayanan publik.

“Permasalahan pelayanan ini terulang kembali, pasien harus bersusah payah untuk mendapatkan obat. Amat sangat di sayangkan bahwa tidak adanya keseriusan dari pihak rumah sakit terhadap peningkatan pelayanan bagi pasien, padahal pelayanan ini adalah cerminan bagi rumah sakit tersebut, sedangkan reformasi di bidang kesehatan mengamanahkan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan itu sendiri,” ujar Fitrah.

BACA JUGA...  Forkab Aceh Pertanyakan Moral KADIN

Menurutnya, ini adalah kerugian bagi masyarakat bahwa rumah sakit tidak mampu memberikan solusi konkrit terhadap permasalahan pelayanan ini.

Ia menyebutkan, Kejadian ini sepenuhnya merupakan kerugian yang di alami bagi pasien tentunya. Banyak waktu yang terbuang untuk mendapatkan pelayanan tersebut, hal seperti ini akan menimbulkan citra yang tidak baik menurut pasien. Meskipun ada beberapa alternatif yang di tawarkan pihak rumah sakit terhadap persoalan ini tapi, fakta di lapangan antrian membludak kembali terjadi artinya pihak rumah sakit tidak mampu memberikan solusi konkrit terhadap persoalan tersebut.

“Pemerintah harus mengevaluasi pihak rumah sakit agar mampu memberikan pelayanan yang maksimal kepada pasien,” tegasnya.

BACA JUGA...  Sambangi Mapolda Aceh, Mahasiswa Sampaikan Apresiasi dan Ucapan Selamat Datang Calon Kapolda Aceh

Lanjutnya, Perlu adanya tindakan serius dari pemerintah untuk mengevaluasi pihak rumah sakit. Bukan hanya sekedar formalitas, karna ternyata alternatif yang coba di tawarkan pihak rumah sakit pun faktanya tidak dapat memecahkan masalah antrian ini. “Bayangkan untuk mendapatkan obat saja kita harus antri panjang dan menunggu dengan waktu yang lama, ini kan menjadi sebuah masalah,” ungkap Fikrah.

Dikatakan, pasien seharusnya di perbolehkan untuk mengambil obat selain di ZA untuk mencegah membludaknya antrian pada saat mengantri untuk mendapatkan obat.”Sebaiknya pasien diperbolehkan mengambil obat di apotik luar ZA, enggak mesti di ZA juga. Negara luar seperti Australia dan Inggris, pasien bebas mau dimana ambil obat mereka dan tetap ditanggung asuransi,”ujarnya.

BACA JUGA...  Masyarakat Terdampak Banjir 2022 dapat Bantuan Beras dari Pemkab Aceh Utara 

Kemudian, ia juga menyampaikan bahwa faktor kesehatan masyarakat adalah hal penting yang harus di dorong oleh pemerintah, lanjut Fitrah.

Karena kesehatan masyarakat merupakan faktor penting. “Saya rasa mesti harus ada yang bertanggung jawab atas ketidakmampuan ini,” tutup Fikrah.(R).