Lapak Pedagang di Kota Sabang Tak Tertata Dengan Baik Kota ini Jadi Kumuh

  • Bagikan
Bangunan Pasar Sore yang berlokasi di Gampong Kuta Barat, Kota Sabang sejak dibangun dengan anggaran miliaran rupiah tidak pernah digunakan bahkan tumbuh lapak baru didepannya yang kumuh.

Sabang, (MA) – Hampir rata disudut kota yang notabenenya sebagai kota wisata masih terdapat lapak pedagang yang tidak tertata dengan baik, sehingga kondisi kota Sabang terlihat kumuh dan jorok. Semestinya, dinas terkait tidak membiarkan hal yang merugikan daerah ini.

Seperti pembangunan pasar sore yang terletak di lingkungan Babul Iman, Gampong Kuta Barat, Kecamatan Sukakarya Kota Sabang, sejak selesai beberapa tahun lalu bangunan tersebut tidak digunakan dan kini jadi gedung tak bertuan.

Ironisnya lagi, gedung yang dibawahnya sebagai basemen dan atasnya dijadikan untuk toko kini mulai rusak ditambah lagi dibagian depan gedung tumbuhnya lapak pedagang yang tidak rapi serta ada yang tinggal begitu saja sehingga, menjadi pemandangan yang sangat tak elok.

Masyarakat Sabang berharap kepada Pj Wali Kota Sabang supaya dapat mengambil langkah-langkah positif terhadap kepala dinas yang tidak becus menjalankan tugas dan amanah dengan baik, karena akan berdampak pada kerugian bagi Sabang sendiri.

“Coba lihat sejumlah lapak pedagang yang tidak teratur rapi bahkan, terbengkalai begitu saja sehingga menimbulkan pandangan yang tidak sehat dan kumuh. Pj Wali Kota harus tegas, jika kepala dinas tidak bisa diajak kerjasama membangun Sabang yang notabenenya merupakan kawasan tujuan wisata sebaiknya segera diganti,” kata Abdullah warga Sabang kepada media ini, Kamis (14/09/2023).

Kabar miring lainnya juga diterima media ini menyebutkan, ada sejumlah toko milik pemerintah yang dikuasai kelompok yang mengaku seolah-olah, Kota Sabang dikuasai oleh orang-orang dekatnya sehingga, toko-toko dimaksud terkesan milik mereka dengan menyewakan kepada orang lain.

Bahkan menurut sumber media ini menyebutkan bahwa pihak yang merasa pemiliknya menyewakan lagi toko dan sejumlah kios yang berlokasi di jalan Malahayati dengan harga tinggi, untuk menghisap darah pedaging pedagang yang selama ini tidak mendapatkan tokonya.

Seperti ada beberapa tokoh jalan Perkapalan Kita Sabang yang kini tutup akibat tidak disewakan kepada pedagang, dari informasi yang diperoleh media ini disebutkan bahwa semua toko-toko tersebut sudah ada yang punya meskipun tidak dioperasikan semua itu sudah diatur dinas terkait., kata sumber media ini.

Diharapkan kepada Pemerintah Kota (Pemko) Sabang, agar tidak ada lagi ada istilah keluarga, kelompok dan mantan ini dan itu. Karena aset negara itu bukan harta warisan yang dapat diberikan dan dikuasai oleh orang-orang tertentu.

Kepala penegak hukum diminta untuk menyelidiki kiranya siapa yang bermain mencari keuntungan dibalik penderitaan rakyat itu, apalagi aset tersebut merupakan milik negara yang harus jelas pengelolaan dan pemasukan bagi kas negara. (Redaksi).

Loading

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Malu Achh..  silakan izin yang punya webs...