BANDA ACEH| MA — Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pidie Jaya mengambil langkah proaktif dengan menjajaki kerja sama bersama Fakultas Kelautan dan Perikanan (FKP) Universitas Syiah Kuala (USK) guna meningkatkan produktivitas dan kualitas produksi garam lokal. Langkah ini merupakan respons terhadap kebijakan pemerintah yang menghentikan impor garam, menuntut daerah-daerah untuk mencapai swasembada garam.
Rapat koordinasi antara kedua belah pihak dilaksanakan pada Kamis, 27 Februari 2024, di kampus FKP USK, Banda Aceh. Kepala DKP Pidie Jaya, Yandi Yusnandar, mengungkapkan harapannya agar FKP USK dapat memberikan dukungan dalam mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan di Pidie Jaya.
Dekan FKP USK, Prof. Dr. Mukhlisin ZA, menyatakan komitmennya untuk mendukung penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menjawab tantangan yang dihadapi sektor kelautan dan perikanan di Pidie Jaya. Selain fokus pada peningkatan produktivitas garam, kerja sama ini juga mencakup kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan mendorong mahasiswa, khususnya yang berasal dari Pidie Jaya, untuk melakukan penelitian terkait permasalahan aktual di daerah tersebut.
Sebagai tindak lanjut, kedua pihak berencana menandatangani nota kesepakatan (Memorandum of Agreement) dalam waktu dekat. Dokumen ini akan menjadi dasar bagi realisasi kolaborasi dalam upaya meningkatkan produktivitas sektor kelautan dan perikanan di Kabupaten Pidie Jaya.(TM)
